JATENGPOS.CO.ID – Di era globalisasi membaca merupakan syarat yang utama didalam peningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat kemampuan membaca dan melek teknologi sebagai salah satu kreteria untuk mengukur kualitas, dan peradaban sebuah bangsa.
Menurut data dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah. Peringkat 59 diisi oleh Thailand dan peringkat terakhir diisi oleh Botswana. Sedangkan Finlandia menduduki peringkat pertama dengan tingkat literasi yang tinggi, hampir mencapai 100%. Data ini jelas menunjukkan bahwa tingginya minat baca di Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura dan Malaysia. Data ini sangat memprihatinkan di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi negara lain. Idealnya kemampuan membaca anak-anak SMP adalah 250 kata/menit, tetapi dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca anak SMP Indonesia jauh di bawah standar yakni hanya 103 kata-150 kata/menit..
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, rendahnya kemampuan membaca siswa di indonesia dikarenakan tidak diterapkannya metode pembelajaran yang sesui dengan karakteristik materi pelajaran tetapi dengan metode pembelajaran konvesional salah satunya adalah strategi pembelajaran langsung/ direct instrction.
Dalam pembelajaran ini guru biasanya menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan lisan sehingga siswa tidak termotivasi sama sekali untuk membaca. Maka agar anak aktif dan termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif membaca , salah satunya adalah dengan menggunakan metode SQ3R
Metode SQ4R
Metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dikemukakan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan bisa diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.Metode pembelajaran SQ3R merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks, yang meliputi: Pertama, Survey yakni memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. Kedua, Question, yakni menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks. Ketiga, Read, yakni membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Keempat, Recite, yakni menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan. Kelima, Review, yakni meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah ke dua dan ketiga.
SQ3R. Salah satu metode pembelajaran kontelektual yang mengajarkan pada pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep- konsep, definisi, kaidah- kaidah dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan.
SQ3R merupakan metode pembelajaran yang membantu siswa dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan menambahkan rincian dan menemukan hubungan- hubungan antar konsep, meningkatkan keterampilan proses bertanya, mengaktifkan pengetahuan awal dengan mengawali proses pembuat hubungan antara informasi/ konsep baru dengan apa yang telah kita ketahui dengan mengorganisasikan sehingga memudahkan perpindahan dan memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Manfaat metode SQ3Rmembantu siswa untuk mengambil sikap bahwa buku yang akan dibaca apa sesuai keperluan/kebutuhan atau tidak, selain itu dapat membantu siswadidalam peningkatan belajar secara sistematis, efektif, dan efisien.
Telah banyak dilakukan penelitian tentang model pembelajaran strategi elaborasi metode SQ3R, dan ternyata metode ini terbukti efektif dalam membantu siswa menghafalkan informasi dari bacaan (Nur, 2000:35). Dari hasil penelitian yang kami lakukan , mengunakan pendekatan SQ3R melalui peta konsep maupun peta pikir pada materi Psikotropika dan Narkotika di kelas 8 SMP Negeri 3 Jatisrono Th.2012/2013, pengaruh positif terhadap hasil belajar sisswa.
Dengan demikian pengunaan SQ3R merupakan metode alternatif bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca, kecepatan memahami isi buku. sehinggakegiatanpembelajar dapat berlangsungsecara sistematis, efektif, dan efisien.
Drs.Trisno Utomo, M.Pd.
Guru SMP N 3 Jatisrono Wonogiri