JATENGPOS.CO.ID, – Dunia pendidikan juga mendapatkan keuntungan dari adanya kemajuan teknologi ini, dulu seorang guru bila ingin menyampaikan materi perlu menulis di papan tulis yang menyita waktu cukup lama. Sekarang sudah ada media yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Misalnya dengan menggunakan LCD proyektor yang memungkinkan siswa untuk melihat, mendengar sekaligus mempraktekkan apa yang disampaikan guru. Hal ini dapat membantu visual learners(anak yang mudah belajar dengan melihat langsung) dan Auditory learners( anak yang mudah belajar dengan mendengar) untuk menerima materi dari guru.
Kemajuan teknologi juga berimbas pada anak didik yang merupakan anak- anak digital native (anak-anak yang lahir di era digital) sehingga memungkinkan mereka lebih cepat dan mudah menguasai hal-hal baru terkait teknologi terkini. Hal tersebut menimbulkan dampak bagi peserta didik dan guru, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak posititif dari kemajuan teknologi digital diantaranya akan membantu siswa memudahkan mencari sumber-sumber belajar untuk mereka sehingga kesempatan belajar mereka tidak hanya terbatas pada buku dan guru saja, selanjutnya dengan kemudahan dalam mengakses sumber-sumber belajar tadi dapat menghemat tenaga, energi dan waktu. Anak didik bisa mendapatkan berbagai sumber balajar cukup dari rumah dengan gadget yang mereka miliki,
Dengan adanya kemudahan di bidang informasi ini memungkinkan guru untuk mencari sumber belajar sebanyak-banyaknya dan selengkap mungkin. Media yang digunakan juga memudahkan guru untuk memberikan pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran bahasa inggris ada thesaurus yang memudahkan guru mencari persamaan kata tanpa membawa kamus yang tebal, ada juga google translate yang memudahkan untuk menerjemahkan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Ada juga quipper yang menyediakan kumpulan soal lengkap dan bisa dijadikan alternative pembelajaran untuk siswa dan guru.
Selain dampak positif ada pula dampak negative dari kemajuan teknologi digital ini, misalnya terpaparnya peserta didik pada pornografi, yang dapat merusak masa depannya, selanjutnya kecanduan game. Anak-anak yang terbiasa main game via online jika tidak dibatasi waktunya akan berakibat kurang baik terhadap perkembangan mentalnya, karena mereka cenderung mengurung diri lebih suka dengan bermain game daripada bergaul dengan teman sebayanya.Kemudian Anak-anak yang sudah terbiasa dengan gadget cenderung pasif secara fisik sehingga mereka kurang sehat.Berikutnya,minat baca terhadap buku menjadi rendah.
Menyikapi dampak tersebut di atas, seorang guru perlu membekali diri untuk mengikuti perkembangan jaman. Sebagai digital immigrant atau orang yang lahir sebelum era digital dan mengetahui teknologi digital setelah dewasa, seorang pendidik perlu menyadari bahwa menguasai teknologi digital adalah sebuah keniscayaan.
Dengan mengetahui berbagai hal tentang teknologi digital, akan mempermudah para pendidik dalam mengawasi sejauh mana peserta didik berselancar di dunia maya. Jika seorang pendidik tahu tentang teknologi digital, di mata peserta didik tentunya memiliki nilai plus dibanding dengan guru yang tidak paham tentang hal itu, sehingga memudahkan guru untuk mengarahkan siswa agar tidak terpapar pada hal-hal yang kurang baik saat berselancar di dunia maya.
Sebagai guru perlu melek teknologi, agar tidak ketinggalan jaman. Kita dapat mencari referensi sumber belajar yang lebih bervariasi, menggunakan metode belajar online yang bisa dilakukan kapan saja selain di sekolah . Last but not least, belum terlambat untuk belajar selama kita memiliki keinginan yang kuat untuk maju dan memperbaiki diri. Kalau kita tidak memulai dari sekarang, kapan lagi.
Eni Widyastuti, S.Pd
Guru SMP Negeri 3 Jatisrono