Tingkatkan Keterampilan Membaca Dengan Metode Repitition

Bahasa Inggris adalah bahasa International yang di Indonesia diajarkan sebagai bahasa asing (Foreign Language). Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/ atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa.  Ada 4 keterampilan dalam bahasa Inggris, yaitu Listening (mendengarkan), Speaking (berbicara) , Reading (membaca) dan Writing (menulis). Keterampilan membaca teks bahasa Inggris adalah salah satu keterampilan berbahasa yang paling banyak diajarkan di SMP. Kelas VII merupakan kelas awal dalam mengajarkan konsep membaca dan menulis bahasa Inggris. Karena tidak semua sekolah dasar (SD) mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris.

Menurut KBBI (2007: 1180) keterampilan merupakan kapabilitas untuk membereskan task atau tugas. Sedangkan Membaca adalah suatu teknik yang dilaksanakan oleh seorang pembaca agar bisa mendapatkan informasi dan pesan pada sebuah teks yang ditulis oleh seorang penulis, ini terungkap pada karya Hodgson (Tarigan, 2008: 7). Menurut Tarigan (2008) Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptis bahasa tulis, memca sebagai suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis, membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan. Jadi keterampilan membaca adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan bermacam – macam informasi.

Baca juga:  Peningkatan Pembelajaran Menulis Deskripsi Dengan Pendekatan Kontekstual

Untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, khususnya kelas VIIE, penulis menggunakan metode repetition. Metode Repetition adalah pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan siswa dengan cara memberinya tugas. Bila guru menjelaskan suatu unit pelajaran dengan diulang-ulang, siswa akan mudah mengingatnya. . Ingatan siswa tidak selalu tetap dan mudah lupa, maka perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang dijelaskan. Huda (2003) mengungkapkan pelajaran yang diulang akan memberikan tanggapan yang jelas dan tidak mudah dilupakan, sehingga dapat digunakan oleh siswa untuk memecahkan masalah. Menurut Davies dalam Dimyati (2002) menyatakan bahwa penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti, sehingga pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan.

Baca juga:  Belajar “Kimia Unsur” dengan Media Ular Tangga

Dalam proses belajar mengajar,  penulis sering menekankan kepada siswa untuk selalu mengulang membaca materi yang telah diberikan. Contohnya, penulis mengajarkan teks tentang Family tree. Pertama, penulis membimbing siswa untuk membaca teks bersama – sama, mengikuti seperti yang penulis baca. Siswa mendengarkan cara membacanya (pronunciation nya). Ini dilakukan dengan pelan karena beberapa siswa belum bisa sama sekali membaca teks bahasa Inggris.  Kedua, penulis mengulang beberapa kali kata yang pengucapannya lebih sulit dan siswa menirukannya. Siswa harus mengulangi beberapa kali membaca teks tersebut sehingga siswa lanacar mengucapkan kata – kata bahasa Inggris dengan benar. Walaupun ini membutuhkan waktu yang lumayan lama, penulis dengan sabar melatihnya. Terutama untuk siswa yang tergolong low.  Ketiga, setelah latihan beberapa saat, penulis menunjuk siswa untuk membaca satu kalimat bergantian.Setelah siswa mulai paham cara membaca satu kalimat, penulis membimbing membaca per paragraph. Begitulah sampai siswa bisa membaca teks.  Disini lah penulis akan tahu siswa yang sudah bisa membaca dan siswa yang belum. Sehingga penulis akan membimbing mengulang beberapa kali lagi.

iklan
Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode ODOA

Penulis menyimpulkan bahwa menggunakan metode repetition sangat bermanfaat dalam meningkatkan membaca siswa dan  bisa digunakan untuk mengajar keterampilan bahasa Inggris lainnya juga. Siswa merasa senang, santai dan puas dalam proses belajar mengajar ini, sehingga hasil yang dicapai akan meningkat pula.

 

Oleh: Farida, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Karangpucung

iklan