JATENGPOS.CO.ID, – Peradaban manusia telah mengalami kemajuan yang pesatberiringan dengan berkembangnya globalisasi. Globalisasi membawa pengaruh yang sangat besar yaitu dari segi fun, food and fashion.Fashion dan media adalah dua kata yang selalu beriringan pada saat ini. Tranformasi teknologi yang cepat dan pengaruh media terhadap industri fashion memberikan warna tersendiri bagiberkembang trend fashion.Masalah berpakaian para remaja masa kini menjalar sampai di sekolah-sekolah.Peserta didik pada masa remaja terjangkit trend berpakain ‘ala’ pelajar dalam tayangan Sinetron TV. Sebenarnya tren berpakaian tidak begitu rawan bagi pelajar laki-laki. Permasalahan yang timbul adalah cara berpakaian pada wanita. Baju hem dibuat ketat dengan panjang rok diatas lutut. Sungguh memprihatinkan.
Apakah mengikuti trend fashion itu merupakan sebuah keharusan?Sebenarnya tidak ada batasan yang mengharuskan kita selalu mengikuti trend fashion. Semuanya kembali pada individu masing-masing apakah mau mengikuti trend fashion tersebut atau tidak.
Trend fashion kadang disalahartikan oleh para pelajar. Tidak jarang, masih banyak pelajar yangberseragam tidak sesuai aturan tata tertib sekolah. Misalnya beberapa sekolah memiliki aturan berpakaian panjang rok di bawah lutut, tetapi demi mengikuti fashion yang sedang trend mereka memendekkan hingga setinggi di atas lutut.
Lingkungan sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar dan penyelenggaraan misi dan fungsi sekolah. Kondisi yang mendukung hal tersebut antara lain: tersedianya fasilitas yang memadai, keadaan lingkungan sekolah yang nyaman, tertib dan bersih serta etika kehidupan yang mengutamakan pada kebenaran dan kejujuran.
Berkaitan dengan tersebut, maka diperlukan “Pedoman Tata Tertib dan Etika Siswa” yang menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar baik berupa intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Pedoman Tata Tertib dan Etika Siswa ini memuat berbagai ketentuan tentang normadan etika kehidupan sekolah, hal-hal yang terlarang serta sanksi bagi siswa-siswa.Tata Tertib dan Etika Siswa adalah kumpulan kaidah dan peraturan yang mengatur sikap tindak siswa selama menjadi siswa di sekolah yang bersangkutan.
Disiplin etika adalah kemampuan siswa bersikap tindak sesuai dengan norma kesopanan, kepantasan dan kesusilaan yang ditetapkan sebagai Etika Siswa. Disiplin etika meliputi disiplin waktu, disiplin berbusana dan disiplin penggunaan fasilitas sekolah. Siswa yang melanggar Tata Tertib dan Etika Siswa maka akan dikenai sanksi sesuai dengan aturan yang ditetapkan.Jadi tata tertib di sekolah diberlakukan agar meniadakan kesenjangan sosial, memberikan rasa nyaman dan aman di lingkungan sekolah, termasuk cara berpakaian.
Cara berpakaian pelajar masih terikat dengan tata tertib yang berlaku, sehingga bila ada pelanggaran pasti dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada era globalosasi ini banyak sekolah yang menjembatani kemauan gejolak remaja dalam berbusana. Pakaian yang dikenakan tidak hanya seragam OSIS dan pramuka saja. Kebijakan sekolah lainnya adalah mode yang lebih bervariasi namun masih memperhatikan etika ketimuran memberikan penyegaran dalam berbusana. Siswa wanita diberlakukan memakai rok dengan panjang di bawah lutut. Namun kembali lagi kepada individunya, pelanggaran dengan berpakaian setinggi di atas lutut masih banyak dilakukan.
Dalam hal ini perlu ditinjau kembali untuk meminimalisir pelanggaran tersebut. Sebaiknya pihak sekolah menetapkan semua siswi wajib mengenakan rok sepanjang mata kaki. Jika aturan ini diberlakukan dapat dipastikan tidak ada siswi yang mengenakan seragam di atas lutut. Apabila mereka mau memendekkan roknya paling hanya di atas mata kaki. Hal ini masih memberi kenyamanan bagi yang memandang dan keamanan bagi si pemakai. Upaya tersebut perlu dukungan semua pihak.
INDAH SUSILOWATI, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Salatiga