Tumbuhkan Minat Baca dengan Gerakan Literasi

Oleh :Muhlisin, S.Pd.I. Guru SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo
Muhlisin, S.Pd.I. Guru SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo

JATENGPOS.CO.ID, – Dizaman now ada sebagian peserta didik minat dalam membaca buku pelajaran sangat rendah, ogah–ogahan, bahkan bermalas-malasan dalam membaca buku, berbeda dengan peserta didik di zaman dahulu, mereka memiliki minat dalam membaca sangat tinggi juga daya baca yang tinggi pula, mereka memiliki kemauan dan rasa ingin tahu,memiliki  rasa penasaran (Kepo) yang tinggi. Apa penyebabnya?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca peserta didik masih rendah. Pertama, belum ada pembiasaan membaca yang ditanamkan sejak usia dini, kedua di sebabkan pula  pengaruh atau dampak yang kurang baik dari media elektronik atau media sosial, yaitu: setan kotak besar (televisi), juga disebabkan oleh setan kotak kecil (HP), Yang bias mempengaruhi dan meracuni pola piker peserta didik atau generasi penerus bangsa. Kebiasaan peserta didik pada saat di rumah selalu menggunakan HP tanpa aturan, waktunya dihabiskan untuk bermain game atau aktif di dunia media social (medsos), mereka asyik, nyaman senang bermain HP, kadang mereka tertawa–tawa sendiri, dalam pikiran mereka yang diingat–ingat hanya HP. Bangun tidur, mandi, makan,berangkat sekolah dan mau tidurpun yang dingathanya HP,  mereka seakan –akan tak bisa lepas dari HP.

Baca juga:  Gambuh,Nasihat yang Terlupakan

Fenomena yang semacam itu akan membawa dapak negative bagi dunia pendidikan khususnya untuk peserta didik sebagai penerus perjuangan bangsa dalam persaingan global. Pendidikan yang berkualitas menjadi kebutuhan penting bagi bangsa Indonesia ditengah persaingan global yang kian kompetitif. Untuk menjadikan dunia pendidikan berkualitas, tentu sangat banyak factor yang berkaitan dan saling mempengaruhi salah satunya adalah dengan gerakan literasi.

Gerakan literasi merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan disekolah terutama dizaman Now ini, Hal tersebut untuk menumbuh kembangkan budipekerti luhur, sebagaimana tercantum dalam permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang menumbuhkan minatbaca peserta didik serta meningkatkan ketrampilan di dalam membaca, sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan mempunyai sikap dan budipekerti yang luhur.

iklan
Baca juga:  Discovery Learning Tingkatan Kreativitas Pemanfaatan ICT

Untuk mensukseskan gerakan literasi, tidak bias dilakukan secara instant dan bersifat temporary, maka sangat perlu dibutuhkan suatu pembiasaan yang terus menerus, rutin, dan berkesinambungan, juga membutuhkan proses dan sarana yang kondusif untuk itu konsistensi sangat diperlukan dalam literasi. Proses ini harus dimulai dari kecil dan dimulai dari lingkungan keluarga dan dikembangkan di lingkungan sekolah.

Untuk mengatasi rendahnya minat baca peserta didik, hampir di setiap sekolah mengadakan kegiatan pembiasaan Literasi, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pembiasaan literasi harus ditekankan ataupun digalakkan dengan berbagai cara atau metode, misalnya: 15 menit sebelum jam pertama dimulai, peserta didik dibiasakan untuk membaca buku fiksi, contohnya: buku cerita atau buku dongeng, buku novel, buku komik, dan buku non fiksi, contohnya: buku tentang pelajaran, buku pengetahuan, buku agama dan lain sebagainya. Kegiatan literasi dikenal dengan 4M (Membaca, Memahami, Meringkas, danMelaporkan), maksudnya, hasil literasi dilaporkan dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu tanpa pembiasaan membaca buku, pendidikan yang berkualitas tidak akan terwujud, selain itu dengan literasi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang, rasa peduli terhadap sesama, dan dapat pula menumbuhkan pola piker peserta didik mempunyai wawasan yang sangat luas.

Baca juga:  Antara Orang Tua, Sahabat dan Guru

Dengan tujuan dan harapan dari gerakan atau pembiasaan literasi disekolah, dapat memberikan motivasi dan dapat menumbuhkan minat bacayang tinggi, juga daya baca yang tinggi pula bagi peserta didik.Sehingga akan terwujud suatu pendidikan yang berkualitas.(*)

Oleh :Muhlisin, S.Pd.I.

Guru SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo

iklan