JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Sedikitnya 2.000 Sambungan Rumah (SR) pelanggan PDAM Tirtonagoro Sragen terpaksa diputus. Lantaran mereka nunggak pembayaran rekening yang mencapai Rp 700 juta.
Hanya saja, untuk memberikan pelayanan selama pandemi covid-19 ini, PDAM Sragen membuka layanan pembayaran tunggakan rekening bebas denda.
Plt Dirut PDAM Sragen Aris Wahyudi menjelaskan, tunggakan rekening air ini muncul berbagai faktor. Diantaranya karena rumah kosong, pindah rumah maupun lainnya. Tunggakan rekening pembayaran air ini mulai tiga bulan hingga ada yang mencapai 21 bulan. Karena membayar tunggakan dan denda tentunya sangat berat bagi pelanggan.
Apabila dihitung dengan denda, pelanggan bisa membayar tunggakan mencapai Rp 3 juta. Padahal untuk pasang baru hanya Rp 1 juta. Maka PDAM membuat program bulan bebas denda.
Dengan pelunasan tunggakan mulai tanggal 19 Agustus- 31 Oktober akan mendapatkan keriganan bebas denda.
“Sehingga pelanggan cukup membayar jumlah tunggakan saja, dendanya dihapus selama bulan bebas denda,” tutur Aris.
Menurut Aris, hasil program tersebut dinilai sangat efektif. Lantaran, rata-rata setiap hari ada 100 pelanggan yang melunasi tunggakan.
Sehingga dengan waktu selama satu bulan tersebut, diharapkan 2.000 SR berhasil melunasi tunggakan tersebut.
Selain membuat program bulan bebas denda, kata Aris Wahyudi, PDAM Sragen juga membuat promo membuka SR baru, bila harga normal pemasangan Rp 1,1 juta, dengan program tersebut cukup membayar Rp 850 ribu.
Melalui program itu diharapkan target 3.000 SR dalam tahun 2021 bisa terpenuhi. Lantaran saat ini baru tercapai sekitar 90 persen, dengan kisaran 2.500 SR. Lantaran dengan target SR di wilayah Tangen dan Jenar belum bisa maksimal.
Padahal secara rata-rata penambahan SR baru sebanyak 250 SR/bulan.
“Saat ini tinggal empat bulan, sehingga PDAM harus mengejar SR
sesuai target,” ucap Aris.
Untuk pendapatan juga ditarget naik, dari tahun 2020 sebesar Rp 4,8 miliar, untuk tahun 2021 ditarget Rp 4,95 miliar. Saat ini capaian pendapatan baru sebesar 94 persen.
Sedangkan kondisi pandemi saat ini, PDAM juga melakukan sejumlah efesiensi untuk menekan pengeluaran. Diantaranya mengurangi fasilitas pegawai, menekan kegiatan luar dinas dan mengurangi anggaran pendidikan pegawai. (ars)