GROBOGAN – Setiap guru pasti menghendaki proses kegiatan belajar mengajar yang efektif di kelas, sehingga kegiatan belajar mengajardapat berhasil dengan maksimal. Namun hal tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu keberhasilan pembelajaran harus diupayakan denganperencanaanyang baik,agarmemperolehhasil yangsemaksimal mungkin. Hal-halyang perludipersiapkanantara lain metode yang tepat, strategi yang sesuai, sarana yang memadai dan lain sebagainya. Dilain pihak, tingkat kecerdasan serta karakter siswa yang berbeda-beda juga sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Kenyataan menunjukkanbahwa penguasaankompetensisiswa dalam memahami materi, terkadang masihjauhdariharapan. Selama ini pembelajaran hanya dilakukan denganmemberikanpenjelasantentang materi,kemudiansiswadimintamengerjakansoal yang diberikan sebagai alat evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan. Tentu saja hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan tujuan belajar yang dari awal kita tetapkan. Lagipula kegiatan belajar seperti ini menyebabkan kejenuhan bagi siswa di dalam kelas.
Permasalahan seperti diatasperludicarisolusiatau pemecahan. Salah satu pemecahanmasalahtersebutadalah dengan menerapkan model pembelajaranTutorSebaya. Apabila model ini diterapkan mulai yang sederhana sampai yang kompleks, dimungkinkansiswa akanmerasaterbantukarenaakan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi siswa untuk membangun pengetahuannya selama di dalam kelas. Di dalam pembelajaran ini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing. Artinya guru hanya melakukan ‘intervensi’ ketika benar-benar dibutuhkan siswa, dan memotivasi siswa untuk aktif belajar.
Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar atau pembelajaran berorientasiaktivitas siswa. Dengan menggunakan metode tutor sebaya diupayakan tidak ditemukan lagi siswa yang pasif, kurang percaya diri, dan akhirnya proses pembelajaran menjadi monoton. Siswa pasif karena kurang mendapat kesempatan dalam berinteraksi dengan temannya. Dalam penerapan tutor sebaya siswa dilatih untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi. Metode pembelajaran tutor sebaya inimempunyai tujuan penting dalam kelompok, dapat melatih tanggung jawab individu, memberikan pengajaran kepada siswa untuk saling membantu, dan saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal.
Interaksi edukatif idealnya dibangun guru berdasarkan penerapan aktivitas siswa, yaitu belajar sambil melakukan. Dengan mempertimbangkan teori yang melandasi dan didukung dengan strategi belajar yang sesuai, maka digunakan metode tutor sebaya sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode ini yaitu melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini menekankan pada pengalaman siswa secara langsung yang berkenaan dengan kompetensi yang harus dikuasai, menyediakan pendekatan multi sensori bagi siswa ketika berlangsung pembelajaran, seperti mendengar, merasa dan mencipta objek-objek yang dipelajari. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan, menggunakan material, melakukan eksplorasi cara bertindak, dan memberikan gagasan.
Kesimpulannya, melalui metode tutor sebaya dalam kelompok belajar akan membantu siswa yang kurang paham agar mudah memahami pelajaran. Siswa yang kurang aktif menjadi aktif, karena tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas. Dalam hal ini, tutor maupun yang ditutori mendapatkan keuntungan. Bagi tutor akan mendapatkan pengalaman, sedangkan yang ditutori akan lebih mudah dalam menerima pelajaran. Selamat mencoba.
Puji Nur Utami, S. Pt.
Guru SMP Negeri 3 Purwodadi Kab. Grobogan