Utak –atik asik kata kerja bahasa perancis dengan Window Shoping

Lien Ramaina S, S.Pd Guru SMA Negeri 4 Purworejo
Lien Ramaina S, S.Pd Guru SMA Negeri 4 Purworejo

Bahasa prancis merupakan salah satu bahasa asing yang banyak digunakan oleh  masyarakat dunia yang penting untuk dipelajari., namun pada kenyataannya bahasa prancis sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit.  Peserta didik masih kesulitan untuk menggunakan bahasa perancis baik secara lisan maupun tulis. Salah satunya adalah penguasaan kata kerja. Dalam bahasa perancis penanda waktu tidak hanya dengan menambahkan keterangan waktu tetapi juga dengan adanya perubahan bentuk kata kerja.

Penulis sebagai seorang guru di SMA Negeri 4 Purworejo berusaha untuk menemukan cara-cara atau metode dan pendekatan yang tepat untuk di gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga peserta didik berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan dari pengamatan kompetensi dasar (KD) dan materi yang ada dalam KD, maka penulis mencoba menerapkan model window shoping untuk mengajarkan kata kerja melalui pendekatan actionelle atau pendekatan berbasis tindakan. Dengan model dan pendekatan ini Siswa akan aktif mencari informasi sebanyak-banyaknya dan kemudian membangun konsep pengetahuannya mengenai kata kerja dalam bahasa perancis.

Baca juga:  Sekolah Adiwiyata Terwujud Berkat Keterlibatan Semua Unsur

Pembelajaran kata kerja dalam model window shoping ini dilaksananakan dengan berkelompok dan juga terdapat kegiatan tutor sebaya.  Penggunaan model ini juga membuat suasana kelas menjadi hidup dan menyenangkan.

Dalam pelaksanaannya penulis membagi siswa menjadi beberapa kelompok, Setiap kelompok diberi kata kerja yang berbeda, setiap kelompok satu kata kerja. Kata kerja yang digunakan antara lain être, avoir, habiter, travailler, aimer, parler. Secara berkelompok siswa membuat konjugasi / perubahan bentuk kata kerja yang didapat dan membuat contoh kalimatnya. Hasil kerja kelompok dituliskan di kertas manila dalam kegiatan ini penulis berkeliling ke kelompok-kelompok untuk memberikan bimbingan. Peserta didik diberi kebebasan untuk memberi gambar atau ornament-ornamen yang membuat pekerjaan mereka lebih indah menarik dan mudah diingat, tentunya yang masih ada kaitannya dengan tema kata kerja yang menjadi tugas mereka.

iklan
Baca juga:  Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pendemi Covid

Hasil pekerjaan tiap kelompok kemudian dipajang di dinding sekitar kelas. Kegiatan ini seperti sedang membuka toko / both di sebuah pusat perbelanjaan. Anggota dalam tiap kelompok berbagi tugas, ada yang bertugas menjaga toko dan yang lain berjalan-jalan mengunjungi toko kelompok lain. Anggota diharapkan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik untuk menjelaskan apa yang dipajang. Anggota kelompok berkunjung ke kelompok lain mencari dan mencatat informasi sebanyak –banyak nya dari kelompok yang dikunjungi mengenai perubahan bentuk kata kerja dan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Setelah waktu yang ditentukan selesai, masing-masing anggota kelompok kembali ke kelompoknya untuk berdiskusi mengumpulkan dan bertukar informasi dengan sesama anggota kelompoknya. Penulis berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan peserta didik dan memberi komentar terhadap hasil pekerjaan mereka dan meminta umpan balik dari kelompok lain serta memberi konfirmasi.

Baca juga:  Peningkatan Pembelajaran Menulis Deskripsi Dengan Pendekatan Kontekstual

Pada akhir kegiatan,  penulis meminta peserta didik untuk bekerja secara individu menuliskan cerita sederhana tentang dirinya menggunakan kata kerja yang telah diperoleh dari hasil window shopingnya. Sehingga nantinya penulis tahu tingkat kemampuan pemahaman peserta didik terhadap pembentukan dan penggunaan kata kerja. Penerapan model ini membuat kelas lebih hidup dan bermakna. Peserta didik aktif belajar, bekerjasama dalam suasana yang menyenangkan sehingga diharapkan pelajaran bahasa perancis bukanlah pelajaran yang sulit tapi pelajaran yang mudah dan menyenangkan.  Silahkan mencoba.

Lien Ramaina S, S.Pd

Guru SMA Negeri 4 Purworejo

iklan