JATENGPOS.CO.ID, – Dunia pendidikan zaman now, pada semua mata pelajaran diharapkan bisa membuat siswa menjadi semakin tertarik pada mata pelajaran tersebut dan dapat menambah minat belajar siswa juga bisa memotivasi siswa untuk terus belajar dan menggali informasi dari berbagai sumber dan media apapun. Baik media cetak maupun media elektronik. Tak terkecuali pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bahkan membosankan bagi sebagian siswa, baik siswa SD, SMP atau bahkan di tingkat SMA. Maka guru dituntut untuk melek teknologi dengan cara searching, browsing ataupun googling di internet. Sekaligus bisa menerapkan metode, media dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Sehingga siswa tidak merasa cepat bosan atau jenuh. Guru diharapkan juga ikut aktif mengikuti pelatihan-pelatihan ataupun bimtek/penataran, agar tidak ketinggalan informasi yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, ada beberapa kiat khusus untuk mengurangi rasa kebosanan atau bahkan rasa takut yang sering melanda siswa, terutama siswa kelas VII. Yaitu selain menggunakan sarana prasarana yang ada di sekolah, maka guru juga bisa mengembangkan potensi siswa. Dengan cara menggali infomasi sebanyak-banyaknya yang bisa kita dapatkan dari siswa. Dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang ada di sekolah.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan dunia pendidikan. Maka beberapa pakar yang berkecimpung di pendidikan berusaha membuat, menemukan dan menerapkan berbagai macam metode, strategi, media dan model pembelajaran yang semakin bervariasi dan bisa digunakan untuk beberapa bahkan di semua mata pelajaran. Dan salah satunya adalah metode Who Am I Games. Dengan metode ini diharapkan akan menjadi salah satu solusi bagi guru dan siswa agar proses pembelajaran Bahasa Inggris tidak membeosankan tetapi semakin hapyy and fun.
Who Am I Games merupakan sejenis games yang melibatkan 2 (dua) siswa atau dengan kata lain, games jenis ini sebaiknya dilakukan secara berpasangan. Guru menyiapkan catatan tempel yang bisa dibuat di rumah sebelumnya. Jika tidak memiliki catatan tempel, siswa dapat mengambil kertas biasa, dan menggunakan pita atau tali untuk dipakai di dahi masing-masing. Cara bermain games : (1) Pilih satu tema misalnya tentang hewan (2) Tentukan waktunya, misalnya 15 menit untuk setiap pasangan yang maju. (3) Dua orang siswa (A dan B) yang siap untuk melakukan games ini maju ke depan. (4) Siswa A diberi catatan tempel di dahi. Kemudian setelah itu siswa A tersebut, memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa B yang mengarah pada jawaban yang tertera pada catatan tempel di dahinya. (5) Siswa B hanya boleh menjawab dengan menggunakan kata “Yes” atau “No” dan tidak boleh menggerakkan kedua tangan. (6) Guru atau salah satu siswa yang lain mencatat waktu menggunakan stop watch. (7) Jika waktu telah habis tetapi siswa A masih belum mendapat jawaban sesuai dengan yang tertera di kertas tempel. Maka siswa tersebut harus digantikan oleh siswa lain. Atau ganti pasangan yang lain dengan kertas tempel yang lain pula. (8) Atau siswa B bertukar tempat menjadi siswa A dengan catatan tempel yang berbeda dengan yang sebelumnya. (9) Lanjutkan games ini hingga semua siswa mendapat giliran yang sama baik sebagai siswa A atau siswa B. (10) ) Siswa yang pertama kali mendapatkan jawaban dan/atau dengan catatan waktu tercepat. Dialah sebagai pemenangnya.
Karena games ini bertujuan untuk meningkatkan speaking skill, maka semua pertanyaan wajib menggunakan bahasa Inggris. Bagaimanapun siswa harus dilatih dan diajari untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Meski sulit di awalnya dan masih bercampur dengan Bahasa Indonesia. Dikarenakan siswa kesulitan menemukan kata tersebut dalam Bahasa Inggris. Atau bahkan salah dalam pengucapannya. Tidak menjadi masalah. Jangan pernah salahkan mereka yang masih dalam taraf belajar. Sebaiknya tetap support mereka atas segala usahanya. Ciptakan bahwa English is happy and fun.
Siti Rachmawati M., S.Pd., M.M.