JATENGPOS.CO.ID – Kenapa lahirnya pancasila perlu diperingati itu yang sering dipertanyakan oleh peserta didik.Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia. Melalui falsafah ini proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta cita-cita proklamasi kemerdekaan diwujudkan .Kita perlu menginggat bagaimana sejarahperumusan dasar negara.
Secara etimologis kata Pancasila berasal dari bahasa Jawa kuno, yang sebelumnya diserap dari bahasa sansekerta dan pali yang artinya sendi dasar yang lima atau lima dasar yang kokoh. Mula mula kata sila dipakai sebagai dasar kesusilaan atau landasan moral Buddhisme,yang memuat lima larangan yang disebutkan dalam tripitaka,
Pancasila digaungkan kembali dalam pidato bung Karno tanggal 1 Juni 1945didepan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta, yang pada masa kolonial Belanda merupakan Gedung Volksraad—sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila.
BPUPKI alias “Dokuritsu Junbi Cosakai” merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Jepang pada 29 April 1945 sebagai rekayasa Jepang untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Dalam rapat BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 Ir Soekarno menyampaikan pidato mengenai lima dasar negara yang dia sebut dengan nama Pancasila,piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan rumusan final pancasila tanggal 18 Agustus 1945 kesemuanya ini merupakan jiwa besar founding father,para ulama dan pejuang kemerdekaan sehingga kita bisa membangun menjadi bangsa yang mempersatukan dalam NKRI.
Dengan memperingati lahirnya pancasila kita diingatkan kembali menjadi bangsa yang rukun, damai dan berjiwa gotong royong, sehingga dapat memperkuat pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan diimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kita yang nyata, saling menghormati satu sama lain sehingga menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita harus bahu membahu dalam mengapai cita cita bangsa yang merdeka,bangsa yang rukun,bangsa yang bertoleran,kita harus menyatukan hati,pikiran dan tenaga untuk menjalin persatuan dan kesatuan dan kembali menjadimenjadi jati diri kita sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan menjaga toleransi antar umat beragama, kita harus membangun bangsa yang bermartabat berbudi luhur seperti yang dicanangkan para pendiri negara kita yang terdahulu.