Sambangi Korban Pecahan Botol

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, menyambangi seorang anak di Puri Delta Asri 3 Blok N 14, RT 3 RW 7 Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen yang kaki kanannya harus diamputasi.

Anak bernama Reno Rifky Aryansyah, berusia 9 tahun 8 bulan ini mengalami musibah saat berkunjung ke rumah neneknya di Desa Purwokerto, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Saat bermain bersama temannya, Reno tersandung sebuah botol berisi cairan dan serbuk didalamnya hingga botol tersebut meledak.

Mas Pilus, sapaan akrabnya, merasa trenyuh dan prihatin atas kejadian yang menimpa bocah malang ini. Pilus menghimbau kepada semua orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain diluar luar. Karena seperti diketahui, peristiwa ini memang diluar sepengetahuan orang tua Reno.

Baca juga:  Tawarkan Spesial Promo Perayaan Nataru

“Harapan kami semoga lekas sembuh dan jadi pelajaran bagi kita semua untuk melakukan pengawasan terhadap anak kita,” kata Pilus. Saat berkunjung kerumah Reno, Pilus terus memberikan motivasi dan semangat untuk Reno dan juga kedua orang tuanya.

iklan

Pilus berpesan kepada orang tua Reno untuk tetap memberi semangat untuk menjaga mental anaknya agar tidak terganggu.

Nantinya dia akan menyampaikan hal tersebut kepada Pemerintah Kota Semarang agar diberikan perhatian lebih dan tidak tertinggal dari teman sebayanya. “Kami upayakan agar bsa dipasang kaki palsu biar bisa berkegiatan layaknya anak-anak yang lain,” jelasnya.

Selain itu, Pilus juga meminta pihak Kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kejadian yang menimpa Reno. Khotimah, ibunda Reno memaparkan kecelakaan tersebut terjadi saat Reno sedang berjalan di perkampungan. Kemudian, tersandung botol hingga botol tersebut mengeluarkan ledakan yang keras.

Baca juga:  Telkomsel Buka Program Kuliah Ikatan Dinas

Kemudian, Reno langsung dilarikan ke puskesmas namun pihak Puskesmas tidak sanggup untuk memberikan penanganan. Akhirnya, dibawa ke RS Suwondo Kendal. Operasi pertama dilakukan di RS Suwondo Kendal pada 15 September lalu. Karena semakin parah, Reno kemudian dibawa ke Charlie Hospital dan harus dilakukan amputasi.

“Botolnya itu botol air mineral, di dalamnya ada serbuknya. Kami sudah melaporkan ke polisi, tapi belum ada perkembangannya,” ungkap Khotimah.

Saat ini, sambung dia, Reno belum dapat mengikuti sekolah tatap muka. Namun, dukungan dari pihak sekolah sangat tinggi sehingga siswa SD Cangkiran 02 itu tidak patah semangat. Reno pun tak pernah mengeluh kakinya diamputasi. Ia hanya mengeluh saat merasa kesakitan. (sgt)

Baca juga:  Ganjar Bantu Pemulangan Warga Jateng Pasca-Observasi di Natuna
iklan