JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sejak pertama kali launching pada Desember 2021, frekuensi dan nominal transaksi QRIS pada Trans Jateng terus menunjukkan pertumbuhan positif. Dalam kegiatan Internalisasi Penggunaan Transaksi Non Tunai dengan QRIS pada Trans Jateng oleh Bank Indonesia, Jumat (1/4/2022). Bahkan, dalam 3 bulan terakhir, frekuensi transaksi menggunakan QRIS di Trans Jateng meningkat sebesar 44%.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, ST, MT mengatakan, sampai dengan 31 Maret 2022, total penggunaan QRIS sudah mencapai sekitar 11.900 transaksi. Rute Semarang-Bawen merupakan rute yang paling banyak melakukan pembayaran menggunakan QRIS, dengan porsi 30% dari total transaksi.
“Saat ini Trans Jateng telah melayani 6 rute dan akan menambahkan satu rute lagi pada tahun depan,” katanya.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menuturkan, dengan digitalisasi sistem pembayaran QRIS ini, tata kelola pemerintah menjadi lebih govern dan mengurangi moral hazard. Bagi penyelenggara moda transportasi, QRIS sangat tepat untuk digunakan karena interoperabilitas, kemudahan, dan keamanan yang disediakan.
“Pramujasa pada moda transportasi juga akan terhindar dari transaksi dengan uang palsu, serta tidak perlu lagi menyediakan uang pecahan kecil sebagai kembalian,” ujarnya.
Dari sisi transaksi, lanjutnya, QRIS baik statis dan dinamis dapat langsung dipindai (scan) oleh pelanggan melalui smartphone penumpang transportasi dan seketika transaksi dapat langsung terjadi.
Sementara, ank Indonesia menargetkan 2,1 juta pengguna QRIS di Jawa Tengah. Ke depan, untuk mencapai target tersebut selain melakukan sosialisasi kepada pegawai pemerintahan, Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi kepada perbankan dan UMKM.
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah juga berkomitmen terus mendukung perluasan digitalisasi sistem pembayaran QRIS pada terminal-terminal angkutan umum.(aln)