Peringati Tragedi Kudatuli, Bagus Selo Tekankan Pentingnya Persatuan dan Kesolidan Partai

PENGAJIAN : Suasana acara pengajian di DPC PDIP Karanganyar. Foto : Yasin/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Karanganyar mengenang peristiwa kerusuhan 27 Juli atau biasa dikenal Kudatuli yang terjadi 26 tahun lalu. Pihaknya menggelar pengajian untuk mendoakan arwah para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Dalam acara tersebut dihadiri seluruh kader inti diantaranya, Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PDIP Bagus Selo, Wakil Bupati Rober Christanto serta kader partai yang duduk di FPDIP DPRD Karanganyar.

Ketua DPC PDIP Bagus Selo mengajak para kader untuk tidak melupakan sejarah 27 Juli 1996. Ia menceritakan kembali tragedi Kudatuli tersebut. Menurut Bagus Selo, peristiwa itu ditandai penyerbuan Kantor DPP PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri di Jalan Diponegoro Jakarta, 26 tahun silam.

Baca juga:  Gelar FGD, Polres Datangkan Napiter

Kongres PDI di Surabaya pada 1993, ungkap Bagus Selo, menyatakan Megawati terpilih sebagai ketua umum hingga 1998. Namun, putri Bung Karno itu tidak mendapatkan ‘restu’ pemerintah saat itu.


Pada 1996, muncul gerakan menolak PDI pimpinan Megawati. Kelompok ini akhirnya menggelar kongres di Medan dan memilih Soerjadi sebagai ketua umum. Kubu ini mendapat dukungan dari pemerintah Orde Baru.

Dukungan terhadap kubu Megawati justru mengalir deras. Melalui mimbar bebas di depan kantor DPP PDI Jalan Diponegoro, mahasiswa dan aktivis pro demokrasi menentang Soeharto.

Kemudian terjadilah penyerbuan dilakukan oleh pendukung PDI Soerjadi, Suatu peristiwa kekerasan yang dinilai Bagus Selo mencederai demokrasi.

“Dalam kejadian itu 5 orang kader meninggal, 149 luka-luka dan 23 hilang. Dan ini menjadi keprihatinan kader-kader partai,”papar Bagus Selo pada wartawan, kemarin(27/7).

Baca juga:  Pemkab Boyolali Rombak Wilayah Kelurahan, Komplek Perkantoran Sebagian Masuk Kecamatan Kota

Ia mengatakan, pengorbanan pahlawan partai yang telah berjuang memperjuangkan demokrasi di Indonesia tetap akan dikenang selamanya, termasuk kader ditingkatkan partai.

Namun, ungkap Bagus Selo, yang patut dipetik dari kejadian itu adalah sebuah pelajaran terhadap kesolidan kader partai.

“Apapun ceritanya yang jelas saat itu terjadi konflik di internal. Dengan pengalaman ini dijadikan sebagian introspeksi bagi seluruh kader partai. Jangan terjadi lagi konflik-konflik internal yang memecah belah persatuan kesatuan merugikan partai. Semua harus bersatu membesar PDIP dan menjadikan PDIP sebagai partai pemenang pemilu,”terang Bagus Selo.

Dan atas kesabaran Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, kata Bagus Selo, PDIP bisa kembali dibangun dan menjadi seperti saat ini.

Baca juga:  Asisten III Berpulang Terpapar Covid19, Bupati Sukoharjo Pimpin Penghormatan Terakhir

“Inilah yang harus dijaga. Persatuan kesatuan PDIP jauh lebih penting dari pada saling gontok-gontokan,”tandasnya. (yas)