Guide Inquiry Laboratory Lesson, Tingkatkan Sikap Ilmiah Siswa

JATENGPOS.CO.ID, – Salah satu faktor penyebab terjadinya permasalahan di kelas adalah guru yang monoton dalam mengajar. Mereka hanya menyampaikan pengetahuan secara sepihak tanpa berusaha melibatkan mental psikologi siswa. Dalam pembelajaran, guru hanya memposisikan siswa secara pasif. Siswa hanya dipersiapkan menerima ilmu pengetahuan menggunakan metode yang seadanya. Padahal, siswa adalah makhluk unik sehingga guru harus memiliki pemahaman terhadap kebutuhan siswanya. Sebagai guru profesional sudah selayaknya berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang dapat memberikan hasil belajar optimal.

Suasana pembelajaran yang memacu siswa untuk belajar, harus senantiasa diciptakan. Suasana pembelajaran harus selalu diarahkan agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya. Ini berarti proses pembelajaran di kelas diusahakan harus berpusat atau berorientasi pada siswa. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menarik, menyenangkan dan sekaligus  memberi peluang pada siswa untuk melakukan penyelidikan untuk penemuan (inkuiri), seperti yang dituntut kurikulum 2013.

Baca juga:  Pembelajaran Open Ended Tingkatkan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

Inquiry erat hubungannya dengan discovery, jika inquiry adalah penyelidikan maka discovery adalah penemuan. Menurut Mulyasa (2007: 108), Inquiry adalah kegiatan mempersiapkan siswa pada situasi tertentu untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri serta menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan penemuan siswa lainnya.  Berartiinquiry mengandung proses mental yang tingkatannya lebih tinggi dari pada yang terdapat pada discovery, diantaranya merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendisain eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan.Pembelajaran berbasis inquiry diharapkan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan di atas. Pengembangan kemampuan-kemampuan di atas dapat dilakukan dengan optimalisasi kegiatan eksperimen di laboratorium diantaranya melalui penerapan model pembelajaran Guide Inquiry Laboratory Lesson.

Dari arti katanya, guide inquiri  merupakan pembelajaran penemuan dengan pembimbingan. Artinya, guru atau siswa yang ditunjuk memberikan bimbingan yang cukup dalam pembelajaran dan siswa lainnya melakukan penyelidikan melalui prosedur langkah demi langkah. Agar diperoleh hasil yang maksimal, maka pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa sendiri berdasarkan petunjuk guru. Dapat pula melalui siswa yang ditunjuk atau berbentuk langkah-langkahberupa lembar kerja siswa (LKS).

iklan
Baca juga:  Perlukah Seorang Guru Menguasai Hipnoterapi?

Pembelajaran inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri. Ini berarti pembelajaran inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Di samping itu, seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipermasalahkan, sehingga diharapkan menumbuhkan sikap percaya diri, mengembangkankemampuanberpikirkritis, logisdansistematis yang seringdisebutdengansikapilmiah.

Menurut Mulyasa (2007: 100), semakin dominan peran siswadalam belajar, semakin tinggi kadar inkuirinya. Untuk itu setiap pembelajaran di kelas, guru selalu berusaha mengembangkan berbagai kemampuan yang dimilikisiswaakanberkembangsecaramaksimal. Namundemikian, menempatkansiswadalambelajarsecaradominancukupsulit. Untuk itu dalamtahapawal, guru atausiswa yang ditunjuk dapatmembimbingsiswa lain dalam belajar secara bertahap. Sintaks pembelajaran inquiry yaitu menyampaikan pertanyaan atau masalah, membuathipotesis, merancangeksperimen, melakukaneksperimen untukmemperoleh informasi, mengumpulkan data danmenganalisis, dan membuatsimpulan.Dengan mengoptimalkan guide inquiry laboratory lesson, siswa akan terbiasa melakukan eksperiman terbimbing yang pada akhirnya sikap ilmiah siswa yang merupakan salah satu ciri keterampilan proses IPA akan tergarap dan berkembang dengan baik.

Baca juga:  Serenade Pelajar Perlu Dilestarikan

Lastri Siwi, S.Pd.

Guru IPA SMP Negeri 1 Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah

iklan