Dalam kegiatan pembelajaran sering ditemui siswa mengalami kejenuhan , kelelahan , bahkan mengantuk sehingga anak kurang konsentrasi. Kadang seorang gurupun tidak terlepas dari kejenuhan akan rutinitas mengajar. Untuk mengatasi situasi yang membosankan guru harus pandai mencari strategi serta solusi untuk mengatasinya .
Hal tersebut juga dialami penulis sebagai guru IPS , mengingat pelajaran IPS termasuk pelajaran yang cenderung menghapal , siswa sering mengalami kejenuhan , mengantuk.Keadaan seperti ini dialami siswa pada materi Proses Kemerdekaan di kelas IX C SMPN 1 Penawangan . Maka siswa perlu diajak terlebih dahulu untuk mengembalikan semangat belajar.
Selain melalui metode pembelajaran yang bervariatif juga mampu menggunakan waktu jeda untuk membuat penyegaran untuk memecah kebosanan , salah satunya dengan Ice Breaking
Ice Breaking .
Istilah Ice Breaking bearasal dari 2 kata asing , yaitu Ice yang berarti es yang memiliki sifat kaku , dingin , dan keras , sedangkan Breaking berarti memecahkan . Arti harfiah Ice Breaking adalah pemecah es.. Jadi Ice Breaking dapat diartikan sebagai usaha untuk memecahkan atau mencairkan suasana yang kaku seperti es agar menjadi lebih nyaman , mengalir dan santai.
Hal ini bertujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima . Siswa akan lebih dapat menerima materi pelajaran jika suasana tidak tegang , santai , nyaman , dan lebih bersahabat . Pembelajaran yang serius , kaku , tanpa sedikitpun ada nuansa kegembiraan tentu akan sangat cepat membosankan .
M. Said mengungkapkan yang dimaksud Ice Breaking adalah permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok ( 2010 ) . Ice Breaking didefinisikan sebagai “ a fun way to support the obyective of presentation ( Svendsen , 1996 )
Tujuan Ice Breaking : pertama. menghilangkan sekat – sekat pembatas di antara siswa , kedua terciptanya kondisi yang dinamis diantara siswa , ketiga menciptakan motivasi antara sesama siswa untuk melakukan aktivitas selama proses belajar berlangsung.
Ada beberapa macam Ice Breaking yang dapat digolongkan : pertama bentuk permainan berupa tebak – tebakan , kedua gerakan fisik : dengan gerakan tangan , menyebut anggota badan scara berlawanan , misalnya guru menyebut telinga , siswa memegang hidung. Atau meneriakan yel – yel dengan gerakan tangan , ketiga berpikir: misalnya anak disuruh menyebutkan nama orang atau kota , salah satu anak menyebutkan satu nama , huruf terakhir akan menjadi huruf awal untuk anak berikutnya yang akan mendapat giliran . Hal ini dilakukan bergantian sampai anak yang terakhir dan semua mendapat giliran , keempat bernyanyi dapat dilakukan dengan menyanyikan lagu Nasional , lagu Daerah , lagu Dolanan. Atau dengan mengubah lirik lagu dari lagu daerah diubah lirik sesuai dengan materi pelajaran.Misalnya lagu “Anak Kambing Saya” liriknya diubah menjadi : “Siapa yang mengetik teks Proklamasi , Yang mengetik adalah Sayuti Melik” , dan seterusnya.
Jce Breaking dapat dilakukan pada awal pembelajaran , ditengah pelajaran , atau pada jam pelajaran akan berakhir ketika anak sudah kelihatan letih , mengantuk , atau bosan dengan suasana pelajaran .
Harapan guru ketika suasana pembelajaran sudah dialihkan ke suasana yang santai , riang , gembira , kondisi anak kembali segar , ceria dan semangat belajar tumbuh kembali. Ice Breaking apabila dilaksanakan dengan benar , dalam situasi yang tepat , mudah – mudahan dapat membantu anak untuk mencapai pembelajaran yang sempurna , sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Dra . MM. Eksi Hastuti
SMPN 1 Penawangan