JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, menyebutkan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayahnya bertambah 107 sehingga terakumulasi menjadi 6.997 kasus.
“Dari tambahan 107 kasus COVID-19 tersebut terdiri dari 39 kasus merupakan kejadian baru dan 68 kasus ada kontak erat dengan kasus sebelumnya,” kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Jateng, Sabtu.
Selain itu, Dinkes Boyolali juga mencatat ada klaster baru kasus COVID-19 yakni klaster tilikan orang sakit di Kecamatan Wonosamodro sebanyak 18 kasus positif dan klaster rewangan hajatan di Desa Kembang Gladagsari sebanyak 11 kasus positif.
“Klaster tilikan itu, mereka setelah menengok orang sakit hasil penelusuran tes usap 18 orang dinyatakan positif. Klaster rewangan hajatan itu, yang punya hajat sakit dan dinyatakan positif. Setelah dilakukan penelusuran oleh Dinkes dari 21 orang yang dites usap, 11 orang di antaranya, dinyatakan positif,” kata Ratri.
Oleh karena itu, warga yang dinyatakan positif tersebut langsung dilakukan isolasi mandiri dan ditangani oleh Satgas COVID-19 tingkat desa setempat.
Ratri mengatakan jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit di Boyolali hingga saat ini, sebanyak 48 kasus, dan yang menjalani isolasi mandiri ada 188 kasus.
Warga Boyolali yang sudah sembuh dari COVID-19 cukup tinggi yakni 6.491 kasus atau sekitar 92,8 persen dan yang meninggal dunia ada 270 kasus atau sekitar 3,9 persen.
Oleh karena itu, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali hingga saat ini, 2.31 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange.
Terpisah, Suyanto selaku Ketua Tim Satgas COVID-19 Desa Kembang Kecamatan Gladagsari Boyolali mengatakan desanya dilakukan isolasi mandiri karena 11 warganya terkonfirmasi positif COVID-19 setelah melakukan rewangan hajatan di salah satu warganya.
“Warganya mengadakan hajatan sakit dan dinyatakan positif, kemudian dilakukan penelusuran ditemukan 21 orang dilakukan tes usap dan hasil 11 orang positif kemudian langsung isolasi mandiri,” kata Suyanto.
Satgas Desa Kembang setelah kejadian itu, kemudian melakukan penyemprotan disinfektan massal dan di lingkungan RT warga positif portal. Satgas juga melarang warganya keluar masuk kampung.
Selain itu, Satgas COVID-19 Desa Kembang juga sudah menyalurkan jaminan hidup atau paket sembako untuk 51 warganya yang terdampak termasuk 11 orang yang terkonfirmasi positif selama isolasi mandiri. (fid/ant)