JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani membuat terobosan baru untuk mengurangi stunting di Kota Salatiga. Caranya dengan melibatkan RSUD Salatiga secara langsung melalui program aplikasi Sistem Pelayanan Penanganan Stunting (Si Canting).
“ Karena selama ini stunting penanganannya hanya di bawah yaitu di tingkat Posyandu atau Puskesmas, sehingga belum optimal, karena mereka tidak ketemu dengan dokter spesialis, namun ketika ditarik ke rumah sakit, banyak dokter spesialis anak, spesialis gizi, sehingga penanganannya menjadi lebih bagus,” kata Yasip Khasani saat pencanangan program Sistem Pelayanan Penanganan Stunting (Si Canting) di RSUD Salatiga, Kamis (20/10/2024).
Dikatakan Yasip, ketika anak yang diagnosa sebagai stunting membutuhkan pelayanan medis, maka di rumah sakit sudah tersedia secara lengkap sehingga dengan inovasi Si Canting tersebut orang-orang yang memiliki kebutuhan lebih terhadap penanganan stunting bisa sampai ke level yang dibutuhkan.
“ Saya keliling dan ada stunting ekstrim yang penanganannya harus di rumah sakit, tidak cukup di Puskesmas, ini yang digarap RSUD Salatiga sehingga rumah sakit memiliki peran yang strategis dalam penanganan stunting di Salatiga,” imbuhnya.
Dikatakan Yasip, program penanganan stunting ini secara lembaga merupakan yang pertama, karena biasanya ( di daerah lain), stunting yang membutuhkan medis dirujuk ke rumah sakit dan selesai.” Tapi kalau ini di rumah sakit memang khusus ada yang menangani stunting, sehingga memiliki data base dan terus bisa dimonitor” katanya.
Dengan tambahan program ini, lanjut Yasip, pihaknya menargetkan di tahun 2024 ini stunting hanya di angka 14 %, namun dari survey gizi, angka stunting di Salatiga masih di angka 16 %. Terkait dengan anggaran, kata Yasip, Pemkot Salatiga sudah mengalokasikan dana khusus untuk penanganan stunting dan juga ada bantuan dari CSR. “ Jadi penanganan stunting ditangani oleh pemerintah, untuk suplemennya ( vitamin), pemeriksaan kesehatannya, pendampingannya,” katanya.
Sementara itu, Dirut RSUD Salatiga dr Isyana Prameswari mengatakan, masalah stunting menjadi perhatian besar pemerintah pusat dan daerah sehingga dalam rencana pembangunan jangka menengah pemerintah, harus ada penurunan angka stunting yang signifikan di setiap daerah termasuk Salatiga.
Dikatakan Isyana, program penanganan stunting melalui program Si Canting merupakan bukti komitmen RSUD Salatiga dalam mendukung pencapaian penurunan target stunting dari angka 16 % ke angka 14 %. “ Si Canting merupakan program lintas sektoral, tidak hanya melibatkan RSU Salatiga namun juga berbagai pihak-pihak terkait. RSU sebagai koordinator utama menfasilitasi kegiatan utama berbasis komunitas, sehingga bisa menyentuh masyarakat secara langsung,” pungkasnya. (deb)
arik ke rumah sakit, banyak dokter spesialis anak, spesialis gizi, sehingga penanganannya menjadi lebih bagus,” kata Yasip Khasani saat pencanangan program Sistem Pelayanan Penanganan Stunting (Si Canting) di RSUD Salatiga, Kamis (20/10/2024).