K2b Sukseskan Hasil Un Matematika

Murtiningsih,S.Pd Guru SMP 6 Salatiga
Murtiningsih,S.Pd Guru SMP 6 Salatiga

JATENGPOS.CO.ID, – UN (Ujian Nasional) adalah evaluasi terakhir bagi anak sekolah terutama anak SD, SMP dan SMA sebagai penentu kelulusan. Betapa tidak, karena setinggi apapun nilai yang diperoleh sebelum UN ( missal nilai ulangan harian, Ulangan tengah semester serta Latihan Ujian Nasional) bila tidak mengikuti UN atau gagal mengikuti UN apapun sebabnya belum bisa lulus sekolah, maka kami katakan bahwa UN sebagai penentu kelulusan sekolah.

Karena UN sebagai penentu kelulusan, maka berbagai upaya dilakukan baik oleh pihak sekolah, orang tua,siswa maupun instansi terkait yang lain. Mereka saling berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik dari UN.

Hal ini juga terjadi pada sekolah kami. Dalam menghadapi Ujian Nasional kami selaku guru Mata pelajaran matematika berusaha menerapkan berbagai strategi, metode atau teknik pembelajaran untuk mencapai hasil UN yang maksimal. UN dalam hal ini tepatnya UNBK. Yang terjadi pada sekolah kami materi kelas VII dan VIII berjalan kurang ideal, karena berbagai sebab diantaranya materi banyak , waktu KBM terbatas, kemampuan siswa rendah, sehingga materi kelas VII dan VIII diselesaikan secara marathon, bahkan ada materi yang penyampaiannya hanya sekedar atau kulitnya saja sehubungan dengan kendala-kendala tadi. Hal ini menyebabkan penguasaan konsep siswa lemah, sehingga pada saat kelas IX guru harus mengulang materi-materi esensial kelas VII dan VIII sesuai SKL (Standard Kompetensi Lulusan). Keadaan semacam ini menyebabkan hasil UNBK sekolah rendah. Dua tahun terakhir hasil UN matematika rata-rata 54 untuk tahun 2016, sedang tahun 2017 nilainya 56. Nilai tersebut tentunya sangat jauh dari yang diharapkan.

Baca juga:  “REACT” Jadikan Lebih Menarik

Pada saat awal  tahun pembelajaran 2017/2018 semua guru mata pelajaran UN diminta untuk menentukan target pencapaian hasil UN. Kami sebagai pengajar mata pelajaran matematika secara team juga menentukan target capaian hasil UN  2018 yaitu 60. Ini berarti kami harus bisa menaikkan nilai. Kalau tahun lalu nilai matematika naik 2 dari tahun sebelumnya, sekarang kami harus bisa menaikkan 4 dari tahun lalu. Tentunya ini bukan pekerjaan yang ringan untuk mata pelajaran matematika.

iklan

Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa kelas IX khususnya siswa SMP 6 Salatiga yang barangkali juga terjadi pada sekolah- sekolah bagian tepi yang lainnya, memiliki konsep pengetahuan yang agak lemah dalam matematika maka perlu adanya penguatan. Menurut Thorndike penguatan bisa dilakukan dengan metode latihan ( hukum latihan atau law exercise). Untuk itu kami berusaha menerapkan metode K2B yaitu latihan soal dengan Kartu Kerja Bertingkat. Kartu kerja bertingkat ini disusun sesuai dengan kemampuan siswa. Kartu kerja bertingkat ini berisi sejumlah soal-soal yang tingkat kesulitannya dari rendah sampai yang paling tinggi atau sulit. Teknik penyusunan kartu kerja bertingkat sebagai berikut : 1)  Siswa telah menyelesaikan seluruh materi pembelajaran dari kelas VII, VIII, IX. 2)  Siswa telah melalui try out sekolah pertama dan guru telah membahas serta melakukan remedial teaching 3) Guru menganalisis hasil try out, materi mana yang sudah dikuasai sebagian besar siswa, agak dikuasai siswa dan belum dikuasai siswa sebagai dasar penyusunan kartu kerja bertingkat. Selanjutnya sebagian besar materi yang dikuasai siswa atau sekitar 60% siswa menguasai materi tersebut kami susun menjadi Kartu level 1, sedang yang agak dikuasai siswa atau sekitar 40% siswa yang menguasai materi tersebut kami susun menjadi Kartu level 2, untuk materi yang belum dikuasai siswa atau sekitar 10% siswa yang menguasai materi tersebut kami susun menjadi Kartu level 3,sedang kartu level 4 khusus untuk siswa yang kemampuannya tinggi menurut ukuran SMP 6 Salatiga. Menurut perkiraan kami hanya sekitar 5-10 % siswa yang mampu mencapai kartu level 4. Jadi Kartu level 1 berisi soal dengan materi yang telah dikuasai siswa, kartu level 2 berisi soal dengan materi yang agak dikuasai siswa, kartu level 3 berisi soal dengan materi yang sulit, kartu level 4 berisi soal paling sulit minimal tiga langkah pengerjaan serta perlu analisis. 4) Setiap siswa harus mengerjakan soal dari level 1 dan harus menguasai, selanjutnya baru meningkat level 2,3,4. Pembelajaran yang dilakukan dengan metode diskusi dan tanya jawab. Guru membimbing siswa  sesuai keperluan dan siswa seperti biasa berpasangan dengan teman yang telah ditentukan dan boleh diskusi bertukar pasangan. Siswa yang belum menguasai suatu level tertentu tidak diberi soal level diatasnya. Harapannya siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya, siswa terendahpun jika hanya menguasai level 1 harapannya nilai UN minimal 50.

Baca juga:  Pemberian Reward Pin Sebagai Tingkatkan Pembiasaan Literasi Siswa

Dengan metode K2B tersebut maka diperoleh hasil-hasil dari try out sampai dengan UNBK matematika sebagai berikut : rata-rata nilai try out sekolah ke-2 = 48, try out MKKS = 51, Penilaian Tengah semester 2= 55, try out Dinas pendidikan = 56, rata-rata nilai USBN = 59 dan sebagai puncaknya rata-rata nilai UNBK= 63

Demikian hasil yang diperoleh dari metode K2B ternyata bisa mencapai lebih dari target yang diharapkan yaitu 60. Meskipun pada tahun 2018 seperti yang disampaikan Mendikbud nilai UN terjun bebas namun sekolah kami SMP 6 Salatiga tetap Eksis dengan nilai rata-rata UNBK 4 mapel naik , jika tahun 2017 dengan rata-rata 66, tahun 2018 nilai rata-ratanya 68.

Baca juga:  Bermain Puzzel Tingkatkan Kognitif AUD

Semua nilai yang telah diperoleh siswa-siswa tersebut tidak lepas dari kasih sayang Alloh dan doa seluruh warga SMP 6 Salatiga. Kami hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan.

Murtiningsih,S.Pd

Guru SMP 6 Salatiga
iklan