LSQ Tingkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika

Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Matematika identik dengan banyak mengerjakan soal latihan dengan harapan menumbuhkan keuletan dalam memecahkan masalah. Penggunaan strategi yang tepat untuk menumbuhkan rangsangan motivasi belajar pada diri siswa.

Fakta di lapangan siswa aktif dan berbakat dengan prosentasenya belum begitu maksimal. Sebagian lagi kurang begitu antusias seperti pembelajaran yang kita harapkan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas yang monoton, serta pemilihan metode pembelajaran yang kurang bervariasi membuat siswa merasa bosan, jenuh dan tidak diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah yang diberikan gurunya. Kondisi siswa yang pasif, tidak memiliki semangat belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar dan pada akhirnya target yang diinginkan  tidak tercapai.

Metode pembelajaran (learning methods) menurut (Prawiro, 2019) adalah suatu proses penyampaian materi Pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru. Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Metode Pembelajaran dengan strategi learning starts with a question menurut (Ariadi, 2018) adalah suatu metode atau strategi pembelajaran aktif dengan cara merangsang keinginan siswa untuk bertanya kemudian guru menjelaskan apa yang yang ditanyakan oleh siswa. Metode ini berkaitan dengan kemampuan bertanya dan menjawab. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan individu. Sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.

iklan

Agar siswa aktif dalam bertanya,maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan diajarkan yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Membaca akan membuat siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca aatau membahas materi tersebut terjadi kesalahan pemahaman akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama – sama.

Tujuan strategi pembelajaran menggunakan metode LSQ adalah agar siswa aktif bertanya, mandiri dalam belajar, melatih untuk mengemukakan pendapat, dan berpikir kritis. Sedangkan manfaatnya sebagai berikut : (1) siswa memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan, (2) siswa tidak hanya menjadi pendengar saat proses belajar, (3) jika terjadi kesalahan dalam penjelasan bisa terdeteksi karena siswa sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan diajarkan, (4) siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar.

Langkah Langkah LSQ menurut Zaini dkk (2008:44) sebagai berikut : (1) pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian dibagikan ke siswa, (2) minta siswa untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman sebangkunya, (3) Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain kemudian minta mereka untuk membahas poin – poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda,  (4) minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari, (5) kumpulkan pertanyaan – pertanyaan yang telah ditulis siswa, dan (6) Usahakan dalam menjawab pertanyaan dilakukan secara urut sesuai dengan bahan pelajaran agar siswa juga urut dalam memahaminya.

LSQ dapat diterapkan di kelas 8 semester 1 pada Persamaan Garis Lurus. Siswa diminta membaca materi  terlebih dahulu, kemudian siswa diminta untuk memberi tanda bagian yang belum dipahami. Siswa diminta untuk bertanya, serta membahas poin – poin yang tidak diketahui Bersama pasangan belajar dan guru. Metode ini bisa merangsang keaktifan siswa, sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat.

Anik Lestari, M.Pd

Guru Matematika MTsN 2 Sleman DIY

iklan