Pengamanan Natal Andalkan Masyarakat

Polres Temanggung.

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Polres Temanggung siap mengamankan Natal dan Tahun Baru 2018. Namun karena terbatasnya jumlah personil gabungan, Kepolisian Resor (Polres) Temanggung akan mengedepankan pengamanan dari unsur masyarakat.

Polres menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Pengamanan Natal, di Aula Polres Jumat (15/12).

Kapolres Temanggung AKBP Wiyono Eko Prasetyo mengatakan, unsur masyarakat yang akan melakukan pengamanan di antaranya, organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi kepemudaan. Sedangkan TNI dan Polri hanya akan mem-back up saja.

“Jumlah dan tenaga pengamanan dari TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP amat terbatas. Karenanya tidak mungkin menjaga seluruh gereja yang jumlahnya amat banyak. Tidak mungkin pula polri mengabaikan pelayanan pada masyarakat lainnya,” katanya, kemarin

iklan
Baca juga:  Polres Temanggung Tahan Penipu TKW Indonesia

Di Temanggung terdata ada 110 gereja protestan, 13 gereja denominasi dan 4 gereja katholik. Namun demikian menurut Waka Polres Temanggung Komisaris Prawoko, penjagaan hanya akan dilakukan di 86 gereja yang tersebar ada di 14 kecamatan, dimana gereja-gereja tersebut menjadi pusat perayaan Natal.

Pengamanan Natal tahun ini dilakukan pamswakarsa 1×24 jam oleh pemuda gereja dibantu ormas lainnya seperti, orari, senkom, FKUB, pramuka, dan lainnya. Nanti polisi akan melakukan patroli dan mengurai kemacetan di sekitar gereja.

Jika pengamanan utama dilakukan, lanjutnya, pihak internal gereja yang sudah jelas dikenal oleh jemaat, maka akan lebih memunculkan rasa aman. Jemaat juga akan lebih khidmat dalam beribadah. Dibanding jika ada anggota polisi, TNI, Dishub, Satpol PP yang mengenakan seragam berkeliaran di dalam lingkungan gereja saat jemaat menjalankan ibadah.

Baca juga:  Bapelkes Pantau Kualitas Udara Usai Merapi Meletus

“Meski fokus pengamanan Natal, kami juga harus melayani masyarakat lainnya, mengatasi kriminal lain seperti curanmor, mengatasi kantong-kantong parkir yang berserakan agar tidak macet, juga ancaman terorisme dan radikalisme,” kata Wiyono. (set/jpnn/saf)

iklan