JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Anggota DPRD Karanganyar, Joko Pramono, S.Sos memiliki pengalaman usaha yang inspiratif buat mahasiswa dan anak muda khususnya. Pasalnya, pengusaha tetes tebu yang kini mencaver pasokan seluruh Indonesia ini ternyata memulai usaha tanpa modal.
Politisi PDI Perjuangan dapil Colomadu dan Gondangrejo yang akrab disapa Jokpram ini memulai usaha sejak kuliah, bermula saat bertemu teman pengusaha yang bercerita tentang prospek usaha ekspor mebel, ia tertarik dan mempelajari ilmunya selama 3 bulan sebelum memutuskan terjun dalam usaha tersebut.
“Waktu itu tak ada uang, masih mahasiswa, pinjam uang untuk membuat website. Itu tahun 2003. Ikut acara pameran mebel di Jakarta, modal kartu nama dan komunikasi dengan warga asing, eh dapat order pertama dari Italia. Komunikasi via email, dengan bahasa Itali yang diterjemahkan seadanya. Alhamdulillah deal,” ungkap suami Suci Susilowati, S. Kep, NS yang sudah dikaruniai dua anak itu kepada wartawan, kemarin.
Uang muka 50 persen dari pemesan digunakan untuk keliling ke berbagai pengrajin. Modal gambar, ia pesan ke pengrajin dengan bayaran 20 persen dulu. “Setelah finishing saya kerjakan borongan ke tukang, selesai dan siap packaging untuk dikirim, Alhamdulillah ada repeat order. Kepercayaan terbangun, rasa senang karena dapat uang ratusan dolar waktu itu,” kenangnya.
Ketua Umum TaeKwondo Mahameru Indonesia ini mengaku, keasyikannya usaha membuat kuliahnya terganggu, hingga ia harus sering cuti kuliah dan menempuh waktu study lama, masuk tahun 2000 dan lulus tahun 2009 di fakultas komunikasi UNS.
Usaha ekspor mebel sayangnya harus berakhir di tahun 2008, terkena dampak krisis global. Namun, ia merasa senang karena selama 5 tahun itu usahanya menghasilkan profit luar biasa.
Setelah lulus, ia menekuni usaha tetes tebu, bisnis keluarga yang sempat terseok. Karya mitra Transindo namanya. “Alhamdulillah hingga sekarang bisa terus melanjutkan bisnis keluarga itu. Sebagai pengabdian masyarakat aktif di partai dan Alhamdulillah dari tahun 2014 nyaleg kali pertama langsung jadi hingga saat ini,” ujarnya.
Peran sebagai anggota dewan, jadi tempat menolong masyarakat yang kesulitan, ia anggap sebagai sebuah hal yang lumrah. Apalagi ia merasa senang dan merasa ada kepuasan batin saat bisa bermanfaat dan menolong masyarakat yang membutuhkan.
“Wajar saya kira kalau anggota dewan memberi bantuan masyarakat. Memang itu tugasnya. Saat warga susah berobat, kita arahkan, mereka berterima kasih, sekeluarga datang ke rumah, itu ada kepuasan tersendiri,” ungkapnya.
Sejak terpilih pada tahun 2014, Djokpram telah memfokuskan upayanya untuk mendukung pendidikan publik, melindungi gunung Lawu serta sungai-sungai yang ada di Kabupaten Karanganyar, tak lupa Djokpram membantu UMKM dengan menumbuhkan ekonomi lokal, membantu perijinan, pengadaan sarana dan prasarana. Dia juga sangat perduli dengan tradisi, seni, dan budaya lokal khususnya yang berada di Karanganyar Jawa Tengah. (yas)