JATENGPOS.CO.ID, – Kemampuan siswa dalam mengelompokkan akun atau perkiraan pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar di SMK merupakan hal yang penting, karena menguasai pengelompokkan akun sangat berguna untuk menjurnal, memproses buku besar, menyusun neraca saldo, menyusun neraca lajur bahkan sampai menyusun laporan keuangan. Namun kemampuan siswa dalam mengelompokkan akun pada saat pertama belajar akuntansi sangat kurang. Jam pembelajaran mata pelajaran produktif sangat panjang dan biasanya dengan metode pembelajaran yang monoton sehingga kurang menarik minat siswa untuk belajar. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu pembelajaran masih bersifat teacher centered. Metode pembelajaran didominasi oleh metode ceramah dam kurang melibatkan keaktifan siswa. Dengan kondisi tersebut diperlukan solusi yang dapat memberikanperubahan ke arah yang lebih baik dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan siswa lebih meningkat dari sebelumnya. Sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan berkaitan dengan permasalahan diatas adalah dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa dan dapat memfasilitasi siswa untuk lebih aktif dan termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Siswa mengikuti pembelajaran akuntansi dengan gembira dan sekaligus meningkatkan kemampuan dalam mengelompokkan akun. Yaitu dengan permainan kwartet akun.
Permainan kwartet adalah permainan yang terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar yang dari kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Biasanya tulisan judul gambar ditulis paling atas dari kartu dan tulisannya lebih diperbesar atau dipertebal. Sedangkan tulisan gambar ditulis dua atau empat baris secara vertikal di tengah-tengah antara judul dan gambar. Tulisan yang menerangkan gambar itu biasanya ditulis dengan tinta berwarna. Ukuran kartu kwartet beragam ada yang kecil ada yang sedang. Jumlah kartu ada 32 buah kartu, berarti memiliki 8 judul yang masing-masing memiliki 4 buah kartu. Judul kartu bisa kelompok akun atau sub kelompok akun. Kemudian empat keterangan adalah nama-nama akun dari sub kelompok akun tersebut. Misalnya judul kartu ‘harta lancar”, keterangan terdiri dari “kas”, “piutang”, “perlengkapan”, “persediaan barang dagangan”. Judul kartu “harta tetap”, keterangan terdiri dari “tanah”, “gedung”,” mesin”, “kendaraan”.
Dalam pelaksanaannnya, pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi dengan mengajak siswa mengingat kembali materi yang disampaikan tentang jenis-jenis akun. Selanjutnya memasuki kegiatan inti siswa dikondisikan ke dalam 9 kelompok yang masing-masing terdiridari 4 siswa untuk melakukan permainan kwartet. Proses pembelajaran akuntansi dengan permainan kwartet akun dilakukan seperti memainkan permainan kwartet. Cara memainkan kartu kwartet terlebih dahulu kartu diacak dengan cara dikocok oleh salah satu pemain. Kartu dibagi ke setiap orang masing-masing 4 kartudan sisanya diletakkan di tengah area permainan. Setiap pemain harus memegang kartu agar tidak diketahui pemain lain. Permainan dimulai dengan permintaan kartu dari pemain pertama kepada pemain lainnya dengan menyebutkan judul gambar yang dimiliki oleh pemain pertama. Kalau dari pemain lain ada yang judulnya sama dengan judul yang diminta oleh pemain pertama, maka kartu itu harus diberikan kepada pemain yang meminta judul itu. Apabila judul kartu yang diminta tidak ada dari pemain yang lain maka pemain yang meminta judul itu harus mengambil 1 buah kartu dari tumpukan kartu yang ada, begitupun dengan pemain selanjutnya. Pemain yang sudah mengumpulkaan 4 buah kartu dalam judul yang sama maka kartu itu diletakkan disamping, pertanda bahwa ia sudah mendapat 1 poin. Semakin banyak poin yang didapat semakin besar pula kesempatan untuk menjadi pemenang. Pemain yang memiliki poin kartu paling banyak adalah pemenangnya.
Pembelajaran akuntansi dengan permainan kwartet memberikan banyak manfaat. Manfaat pertama antusias siswa yang tinggi, karena siswa belajar sambil bermain. Kedua, keaktifan siswa meningkat karena semua siswa memainkan kartu. Ketiga, kemampuan siswamengelompokkan akun meningkat secara otomatis hasil belajar siswa juga meningkat.
Sari Sunaryati, S.Pd.
Guru SMK N 3 Sukoharjo