Terkesan Dikomersilkan, BPK Diminta Audit Anggaran Jalan Sehat

Bupati Semarang H dr Mundjirin didampingi jajaran Forkopimda Kabupaten Semarang mengibarkan bendera start melepas peserta Jalan Sehat, Minggu (25/3).

JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Jalan Sehat HUT ke-497 Kabupaten Semarang berlangsung meriah dengan diikuti ribuan peserta di alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Minggu (25/3) kemarin. Wajah-wajah ceria dan segar terlihat saat peserta memulai jalan sehat yang dilepas oleh Bupati Semarang H dr Mudjirin dan beserta Forkopimda dengan mengibarkan bendera start.

Namun pemandangan kontradiksi terlihat saat peserta meninggalkan lapangan seusai pengumuman terakhir pemenang satu unit mobil Toyota Alya dan satu unit sepeda motor. Wajah-wajah lesu dan kuyu tak mampu mereka sembunyikan yang kecewa karena bukan dirinya yang menenangi hadiah utama itu.

Hal itu dapat dipahami karena kegiatan yang diadakan Pemkab Semarang ini, setiap peserta jalan sehat untuk dapat mengikuti undian berhadiah dikenai tiket Rp 25 ribu. Kontribusi yang didapat dari panitia berupa kaos dan sebotol air mineral Suka Bela.

“Saya beli empat tiket untuk ikut bersama keluarga, saya mengeluarkan uang Rp 100 ribu. Tapi tidak dapat hadiah. Saya menghitung panitia pasti untungnya besar. Tadi pembawa acara mengumumkan tiket yang sudah terjual sebanyak 10.000. Kalau setiap tiket seharga Rp 25 ribu berarti panitia dapat uang Rp 250 juta,” ujar Marhan (39) warga Susukan kepada Jateng Pos, siang kemarin.

iklan
Baca juga:  Pengantaran PM Andi Bin Ismail Ke Rumpelsos

Menurut bapak yang membawa dua anak ini, animo masyarakat mengikuti begitu besar karena ada iming-iming hadiah mobil. Tapi ia kecewa hadiahnya tidak begitu banyak, hanya terlihat hadiah utama satu unit mobil dan sepeda motor saja yang mentereng.

“Saya berharap tahun depan Pemkab mengadakan lagi tapi peserta sebaiknya tidak perlu dikenai biaya, cukup dari sponsor. Ini panitia terkesan hanya mencari untung saja. Apalagi tadi saya lihat ada peserta yang membeli tiket tapi tidak mendapat kaos karena sudah habis. Motivasinya hanya ingin menang undian, kasihan kan kalau tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Ketua Pencegahan Korupsi dan Pungutan Liar (PKP) Jateng-DIY, Suyana Hadi mengatakan pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat terkait pelaksanaan Jalan Sehat tersebut. Masyarakat kecewa karena kegiatan yang seharusnya untuk hiburan rakyat itu terkesan dikomersilkan. Masyarakat secara tidak langsung diajarkan untuk beradu nasib, tidak ubahnya berjudi.

Baca juga:  NdarBoy Hibur ’Dua Dekade Alfamart’

“Kami melihat ada banyak sponsor besar yang berpartipasi menjadi donatur Jalan Sehat. Jika dihitung sekitar Rp 250 juta yang dikumpulkan panitia, keuntungan yang didapat sangatlah besar. Panitia (Pemkab Semarang, red) harus transparan mengumumkan keuntungannya, untuk publik dan dikemanakan uangnya. Panitia adalah lembaga negara,” ujarnya kepada Jateng Pos, sore kemarin.

Suyana menegaskan dari laporan yang didapat kegiatan ini diduga melibatkan sejumlah instansi di lingkungan Pemkab Semarang untuk berpatisipasi, dan diduga ada anggaran APBD yang disalurkan untuk mendanai kegiatan. Sebagaimana kegiatan lain yang diadakan dalam rangka kegiatan HUT.

“Kami akan mengumpulkan bukti-bukti dugaan penyimpangan kegiatan ini, selanjutkan untuk melaporkan ke aparat penegak hukum, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Khusus BPK kami minta agar mengaudit anggaran Jalan Sehat ke Pemkab dan seluruh instansi. Kami menduga banyak penyimpangan,” tegasnya.

Ketua Seksi Jalan Sehat HUT ke-497 Kabupaten Semarang, Yoseph Bambang Tri Hardjono dalam sambutannya saat acara pelepasan peserta mengatakan kegiatan ini terselenggara atas partisipasi sponsor dan masyarakat melalui penjualan tiket. Disebutkan sponsor yang berpartisipasi adalah Bank Jateng, Sido Muncul, Viar Motor, BIKK Susukan, Orang Tua (Bapak Jenggot), Coca-Cola, The Wujil, Tahu Bakso Ibu Pudji, dan lain-lain.

Baca juga:  Khas Semarang Hotel Sajikan Menu Buka Puasa Khas Timur Tengah

Sedangkan hadiah yang disediakan panitia, yakni satu unit mobil City Car, satu unit sepeda motor, sepeda gunung, kulkas, kipas angin, setrika, obat-obatan dari sponsor, dan lain-lain.

“Kami juga berterima kasih kepada Panitia Pelaksana (Panpel) kegiatan ini yakni Pokja Wartawan Kabupaten Semarang, dan kepada petugas keamanan yang telah berjaga untuk kelancaran kegiatan ini,” ujarnya.

Terkait dugaan penggunaan dana APBD dari Yoseph ketika dikonfimasi setelah acara mengatakan, kegiatan tidak menggunakan anggaran dari Pemkab. “Anggaran dari Pemkab setahun saya tidak ada. Dari instansi saya tidak menganggarkan. Mungkin dari instansi lain (Disdikpora, red) saya tidak tahu,” ungkap Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang ini. (muz)

iklan