Workshop Penggunaan Model Pembelajaran Project Representation-Based Group Learning (PREGOLA) Berbantuan Aplikasi Android untuk MGMP Matematika SMP Kudus

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi di bidang pendidikan, Universitas Muria Kudus bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kudus mengadakan Workshop Pelatihan dan Pendampingan Model Pembelajaran Project Representation-Based Group Learning (PREGOLA) berbasis Android. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa kali pada bulan Oktober 2024 di SMP Negeri 1 Mejobo Kudus, dengan diikuti oleh 64 guru matematika dari SMP negeri maupun swasta di Kabupaten Kudus.

Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan menggunakan skim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (Kompetitif Nasional). Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para guru agar mampu mengimplementasikan model pembelajaran inovatif (PREGOLA) di dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan modern.

Narasumber dan Materi Workshop

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber utama yang merupakan dosen dari Universitas Muria Kudus dengan keahlian dan pengalaman di bidang pendidikan dan teknologi. Masing-masing narasumber menyampaikan materi sesuai dengan bidang keahlian mereka:

iklan
  1. Dr. Henry Suryo Bintoro, M.Pd.

Dr. Henry Suryo Bintoro memulai sesi pertama workshop dengan pengenalan tentang Model Pembelajaran Project Representation-Based Group Learning (PREGOLA) beserta sintaknya. Beliau menjelaskan bahwa PREGOLA adalah sebuah model pembelajaran berbasis proyek yang mendorong kolaborasi antar siswa melalui representasi kelompok. Model ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan membantu mereka memahami konsep matematika dengan lebih baik melalui aplikasi konsep secara langsung dalam proyek nyata.

Dalam presentasinya, Dr. Henry menguraikan langkah-langkah dalam penerapan PREGOLA, mulai dari tahap pengenalan proyek, pembentukan kelompok, hingga evaluasi hasil proyek. Setiap kelompok siswa ditugaskan untuk mengerjakan sebuah proyek yang berkaitan dengan materi matematika tertentu, dengan hasil akhirnya berupa produk yang merepresentasikan konsep yang dipelajari. Model ini juga menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi antar siswa, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

  1. Tri Listyorini, S.Kom., M.Kom.
Baca juga:  Media Whatsapps Tingkatkan Minat Baca ALQuran

Pada sesi kedua, Tri Listyorini, S.Kom., M.Kom., seorang ahli di bidang teknologi pendidikan, memperkenalkan media pembelajaran berbasis aplikasi Android yang dapat mendukung pelaksanaan model PREGOLA. Beliau memaparkan pentingnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan siswa. Selain itu, Tri Listyorini juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana guru dapat merancang dan menyusun media pembelajaran berbasis Android.

Aplikasi berbasis Android yang diperkenalkan oleh Tri Listyorini dirancang untuk mendukung pelaksanaan PREGOLA, sehingga siswa dapat mengakses materi pembelajaran, instruksi proyek, serta alat kolaborasi secara digital. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengerjakan proyek, berkomunikasi dengan anggota kelompok, dan mempresentasikan hasil proyek mereka. Dalam sesi ini, para peserta workshop juga diajak untuk mencoba langsung membuat media pembelajaran berbasis Android dengan menggunakan software dan perangkat yang telah disediakan.

  1. Dr. Sumaji, M.Pd.

Sesi terakhir workshop dipandu oleh Dr. Sumaji, M.Pd., yang memberikan materi tentang penyusunan perangkat pembelajaran berbasis PREGOLA. Dr. Sumaji menekankan pentingnya perangkat pembelajaran yang terstruktur dan sistematis agar model PREGOLA dapat diterapkan dengan baik di kelas. Beliau menjelaskan bagaimana menyusun Modul ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintak PREGOLA, serta bagaimana melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran menggunakan model ini.

Dalam sesi ini, peserta diajak untuk secara langsung menyusun perangkat pembelajaran, mulai dari merancang tujuan pembelajaran, menentukan proyek yang relevan dengan materi matematika, hingga merancang instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kerja kelompok dan hasil proyek siswa. Dr. Sumaji juga menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa model PREGOLA tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga keterampilan kolaborasi dan komunikasi mereka.

Baca juga:  Pengembangan Literasi Digital VCT dalam Pembelajaran PPKn

Simulasi dan Tindak Lanjut Workshop

Setelah sesi penyampaian materi oleh narasumber, para peserta workshop mengikuti simulasi pembelajaran menggunakan model PREGOLA yang didukung oleh aplikasi Android. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata kepada para guru tentang bagaimana model ini diterapkan di dalam kelas. Dalam simulasi, peserta berperan sebagai siswa yang terlibat dalam proyek matematika berbasis kelompok. Proyek yang dikerjakan melibatkan penerapan konsep-konsep matematika, seperti geometri dan aljabar, dalam sebuah proyek nyata yang harus diselesaikan oleh setiap kelompok.

Simulasi ini menjadi ajang bagi para peserta untuk saling bertukar pendapat dan memberikan masukan terkait pelaksanaan model PREGOLA. Setelah sesi simulasi, dilakukan evaluasi dan diskusi untuk memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan penerapan model ini di kelas. Masukan dari para guru sangat berharga untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran dan metode yang digunakan dalam model ini.

Kegiatan ini tidak berhenti sampai di tahap workshop dan simulasi. Setelah mendapatkan masukan dan perbaikan dari hasil simulasi, para guru menerapkan model PREGOLA secara langsung di sekolah masing-masing dengan bantuan aplikasi Android. Setiap guru diharapkan mampu mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek ini dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SMP.

Harapan dan Manfaat

Tujuan utama dari pelaksanaan workshop ini adalah untuk memperkenalkan model pembelajaran inovatif (PREGOLA) yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Dengan model PREGOLA yang berbasis proyek dan kolaborasi, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi matematika secara mendalam melalui penerapan langsung dalam proyek nyata. Selain itu, penggunaan aplikasi Android sebagai media pembelajaran juga diharapkan dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif bagi siswa.

Baca juga:  Media Game Tebak Gambar Bantu Ekplorasi Karir Siswa

Dr. Henry Suryo Bintoro, selaku salah satu narasumber, berharap bahwa melalui workshop ini, para guru dapat lebih terbuka terhadap penerapan model pembelajaran yang baru dan inovatif. “Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan proyek nyata akan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. PREGOLA menawarkan pendekatan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Tri Listyorini, M.Kom., menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran. “Aplikasi Android ini akan memudahkan siswa dalam mengakses materi dan berkolaborasi dengan teman sekelompoknya. Ini adalah bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang sangat pesat, dan sudah saatnya dunia pendidikan memanfaatkannya secara optimal,” tambahnya.

Dr. Sumaji juga menekankan pentingnya dukungan perangkat pembelajaran yang baik dalam penerapan model ini. “Penyusunan perangkat pembelajaran yang sistematis akan memastikan bahwa pelaksanaan PREGOLA berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan,” jelasnya.

Kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran matematika di Kudus, dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan bantuan teknologi.(Biz)

 

Oleh :

  1. Dr. Henry Suryo Bintoro, S.Pd., M.Pd

    2. Tri Listyorini, S.Kom., M.Kom.

    3. Dr. Sumaji, M.Pd., 

 

iklan