Memupuk Percaya Diri pada Peserta Didik

Enita Woro Hastuti, S. Pd. Guru PPKn MTs Negeri 1 Purwerejo
Enita Woro Hastuti, S. Pd. Guru PPKn MTs Negeri 1 Purwerejo

Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-sehari. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila merupakan salah satu kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima harus dijabarkan dalam setiap kegiatan kehidupan. Sekolah / madrasah merupakan salah satu lingkungan untuk beraktivitas bagi peserta didik. Berbagai upaya guru dalam memberikan mata pelajaran dan sekaligus menjadi pendidik bagi mereka. Tidak mudah memang mengubah kebiasaan yang dilakukan oleh peserta didik yang tentunya telah dilakukan bertahun-tahun di lingkungan tempat tinggalnya. Namun sebagai guru setidaknya mempunyai keyakinan bahwa setiap nasehat, pembiasaan yang dilakukan di sekolah / madrasah akan sedikit banyak membentuk karakter mereka.

Sikap percaya diri merupakan suatu sikap atau mental yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin tentang kemampuan mereka sendiri dan juga memiliki pengharapan yang menantang, mereka berpikiran positif dan dapat menerimanya apabila sesuatu yang didapatkan tidak sesuai dengan keinginannya. Dalam sila kelima Pancasila terkandung nilai-nilai yang kita usahakan untuk diwujudkan / diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari antara lain; suka bekerja keras, tidak malas dalam bekerja. Kedua butir tersebut apabila ditanamkan pada peserta didik, maka akan membentuk karakter rasa percaya diri. Ujud dari bekerja keras dari seorang peserta didik adalah belajar dengan maksimal agar mendapatkan hasil yang maksimal. Saat siswa menghadapi evaluasi karena mempunyai rasa percaya diri maka mereka tidak akan menggunakan kesempitan dalam kesempatan, misal mencotek yang sudah dipersiapkan dari rumah, atau mencontek pekerjaan temannya. Selain mereka mempunyai rasa percaya diri, ia juga takut bahwa perbuatannya adalah dosa dan akan mendapat hukuman dari Allah.

Memupuk rasa percaya diri kepada peserta didik memang tidaklah mudah. Hal ini harus ada kerja sama antara sekolah/madrasah dan pihak orang tua/wali murid. Apabila semua dibebankan kepada sekolah/madrasah rasanya kurang adil, karena siswa berada di sekolah/madrasah hanya 9 jam, selebihnya mereka berada di lingkungan rumah atau lingkungan kehidupan sosialnya. Walaupun demikian sekolah / madrasah selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menumbuhkan rasa percaya diri kepada peserta didiknya. Dengan segala upaya dan motivasi agar peserta didik mempunyai karakter rasa percaya diri, hal ini tidak hanya tanggung jawab guru PPKn, namun hampir semua guru pastilah berupaya agar peserta didiknya mempunyai rasa percaya diri.

MTs Negeri 1 Purworejo yang berlatar belakang pendidikan agama, telah menanamkan rasa percaya diri melalui pembiasaan. Pembiasan tersebut selalu dipupuk yaitu dengan memberi sanksi apabila tidak melaksanakan tata tertib atau aturan. Pembiasaan tersebut adalah shalat duha dan shalat dhuhur berjamaah. Dengan pembiasaan tersebut pihak madrasah mempunyai harapan yang positif akan tertanam karakter rasa tanggung jawab dan percaya diri untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.**

Enita Woro Hastuti, S. Pd.
Guru PPKn MTs Negeri 1 Purwerejo