Dalam bidang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di sekolah, salah satu materi yang paling mudah dilaksanakan adalah atletik yang terdiri dari 4 nomor yaitu Jalan, lari, lompat dan lempar/tolak. Cabang tersebut harus lebih banyak kegiatan praktiknya dari pada teori, sehingga sangat dibutuhkan yang namanya sarana dan prasarana. Akan tetapi pada kenyataanya tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang memadai, dan keadaan tersebut biasanya akan menghambat kegiatan belajar mengajar.
Keterbatasan sarana dan prasana di sekolah juga penulis alami sendiri, di mana penulis mengampu pada Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungjaya di Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang yang keadaan sarana dan prasarananya kurang memadai. Untuk mengantisipasi keterbatasan atau kekurangan sarana prasarana di sekolah dibutuhkan keaktifan guru untuk mengembangkan diri dengan berkreasi dan berinovasi agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Kreasi atau Inovasi tersebut bisa dalam bentuk modifikasi pembelajaran maupun peralatan.
Berbagi pengalaman yang penulis alami dan lakukan yaitu modifikasi pembelajaran olahraga khususnya Atletik, materi yang pertama yaitu Jalan, untuk gerakan jalan biasa maupun jalan cepat bisa kita manfaatkan halaman sekolah dengan sebaik-baiknya, dan sering kali kita ajak anak-anak keluar sekolah, dengan kondisi jalan yang naik turun juga baik sekali untuk melatih kekuatan dan daya tahan kaki.
Materi yang kedua yaitu Lari, modifikasi pembelajarannya yaitu untuk lari jarak pendek (sprint) dibuat permainan memindah bola kecil atau benda, caranya siapkan beberapa bola / benda di tempat yang telah ditentukan jaraknya sekitar 10m sampai dengan 15m, kemudian anak disuruh lari bolak-balik (shuttle run) untuk mengambil bola / benda dengan cepat sampai semuanya dipindahkan, kegiatan ini bisa dibuat kompetisi secara individu maupun kelompok untuk membiasakan anak agar selalu siap bersaing dalam meraih prestasi. Untuk lari jarak jauh caranya adalah anak disuruh lari keliling halaman sekolah dengan jumlah putaran atau waktu yang telah ditentukan dengan batasan anak mampu melakukannya.
Materi yang ketiga yaitu Lompat, Lompat Tinggi bisa dimodifikasi dalam bentuk lompat tali/kardus, caranya ujung tali di pegang oleh dua anak dan yang lainnya melakukan lompatan secara bergantian. Bahan tali atau kardus sangat mudah kita peroleh di sekitar sekolah, tali bisa kita buat dari karet bekas roda bagian dalam yang bahannya lentur dan aman digunakan. Untuk materi Lompat Jauh latihannya dengan gerakan naik turun tangga dan lompat katak. Materi yang keempat yaitu Lempar/Tolak, untuk lempar cakram bisa kita buat gulungan karet bekas hingga menyerupai cakram biar aman dan nyaman saat digunakan.
Dalam hal modifikasi pembelajaran atau peralatan juga perlu diperhatikan keamanan, kenyamanan dan keselamatannya, suasana dibuat semenarik mungkin sehingga anak-anak mengikuti pelajaran dengan senang gembira, dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Kita dapat melihat potensi yang ada pada peserta didik, potensi tersebut dapat kita arahkan dan kembangkan untuk mencapai prestasi.
Bukti dari keberhasilan pembelajaran dan latihan tersebut adalah prestasi yang kami raih, yaitu beberapa kali menjuarai perlombaan Kids Atletik POPDA tingkat Kecamatan, baik secara individu maupun beregu, dan terpilih untuk mewakili Kecamatan ke tingkat Kabupaten. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, keterbatasan sarana dan prasarana bukan suatu kendala atau masalah dalam pelajaran Atletik.
Budi Nurokhman, S.Pd
SDN 04 Gombong – Belik – Pemalang