“ NHT ” Dongkrak Prestasi Belajar Matematika

Ratna Widiati, M.Pd Guru Kelas VI SD Negeri 1 Puhpelem Kabupaten Wonogiri
Ratna Widiati, M.Pd Guru Kelas VI SD Negeri 1 Puhpelem Kabupaten Wonogiri

Menghafal rumus bukanlah salah satu pilihan tepat dalam belajar matematika. Metode menghafal hanya menitikberatkan pada proses pembelajaran yang bersifat instan dan abstrak, sehingga kualitas hasil tidak bertahan lama. Dalam kondisi ini siswa akan merasa lebih terbebani karena syarat dengan aturan-aturan pengerjaan yang rumit, tanpa didahului pemahaman konsep yang kuat pada diri siswa.

Kenyataan serupa terjadi pada pembelajaran matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di SD Negeri 1 Puhpelem Kabupaten Wonogiri. Siswa disuguhi beraneka ragam rumus matematika, tanpa didahului pemahaman konsep. Hal ini menghasilkan prestasi belajar cukup rendah. Diukur dari KKM yang telah ditetapkan sebesar 70,00 ternyata siswa tuntas hanya 25%. Siswa beranggapan materi tersebut tergolong sangat sulit. Mayoritas siswa tampak kurang bersemangat serta pasif dalam mengikuti pembelajaran.

Guru butuh solusi jitu untuk mendongkrak prestasi belajar matematika. Guru harus memilih model pembelajaran yang menarik, menantang, dan menggugah semangat. Salah satu solusi siswa cerdas matematika yaitu Number Heads Togather (NHT).

Baca juga:  Kulwap, Efektifkan Pembelajaran Daring Bahasa Indonesia

NTH sangat mendukung tugas guru. Mengacu pada pasal 20 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru wajib merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran dan dirangkai dengan evaluasi hasil pembelajaran. NHT mampu mendorong keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan segenap pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor dalam proses pembelajaran. Tak elak guru pun harus mampu berinteraksi semaksimal mungkin dengan siswa, sehingga terjalin dialog interaktif dengan penyajian yang menyenangkan.

iklan

Menurut (Spencer Kagan, 2007), NHT adalah model pembelajaran kooperatif struktural, menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur tersebut menghendaki agar siswa aktif bekerja serta saling bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif.

Baca juga:  Pendekatan Active Learning Pada Mapel PAI Kembangkan Kompetensi Keagamaan

Langkah-langkah penerapan NHT, pertama penomoran yang diberikan guru pada masing-masing siswa dalam kelompok kecil. Kedua pengajuan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari, usahakan jenis pertanyaan bervariasi baik spesifikasi maupun tingkat kesulitan soal. Ketiga siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya. Keempat pemberian jawaban dengan cara guru menyebut nomor siswa untuk menjawab pertanyaan dan kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.

Berdasarkan pengamatan, terbukti penerapan NHT pada pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat di SD Negeri 1 Puhpelem Kabupaten Wonogiri menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mempermudah pemahaman konsep serta meningkatkan prestasi belajar matematika. NHT benar-benar menjadi pilihan guru dalam proses mengajar. Kini saatnya guru kreatif terus bermanuver mencetak generasi unggulan.

Baca juga:  Peningkatan GLS Melalui Kompetisi Duta Literasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya keberhasilan belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, misalnya faktor motivasi belajar siswa sendiri dan sikap-sikap yang dimilikinya. Serta faktor dari luar berupa sarana prasarana, guru dan lingkungan siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar, keterlibatan siswa memang harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor. Seorang guru harus mengajak siswa berinteraksi baik dengan guru sendiri maupun dengan teman sekelasnya, sehingga terjadi dialog kreatif dengan penyajian yang menyenangkan. Jika materi pembelajaran dapat diterima siswa dengan cara yang berbeda, besar kemungkinan siswa menjadi suka terhadap pelaksanaan pembelajaran dan prestasi belajarnya pun akan meningkat.

Ratna Widiati, M.Pd
Guru Kelas VI SD Negeri 1 Puhpelem
Kabupaten Wonogiri

iklan