Mata pelajaran ilmu pendidikan alam (IPA), salah satu pembelajaran di sekolah yang berhubungan dengan diri dan alam sekitar. Melalui mata pelajaran IPA, peserta didik dapat mempelajari dirinya sendiri, lingkungan sekitar, menumbuhkan kompetensi afektif, kognitif, psikomotor secara ilmiah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya ditekankan pada pengembangan kompetensi dan pengalaman langsung sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam tentang diri dan alam. Namun pelajaran IPA juga menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik. Peserta didik menjadi surut semangatnya ketika memasuki jam pelajaran IPA. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Hal tersebut akan berakibat pada hasil penilaian yang diperoleh peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga nantinya diharapkan peserta didik dapat menyerap materi dengan baik.
Suasana belajar yang menyenangkan salah satunya bisa diwujudkan dengan menggunakan lagu (alat peraga/alat bantu pendidikan oleh murid/peserta didik). Peserta didik membuat lagu sendiri yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran. Lagu tersebut bisa dibuat di rumah maupun pada saat proses pembelajaran. Dalam proses pembuatan lagu, peserta didik bisa membuat secara mandiri maupun berkelompok. Lagu bisa menjadi model ilustrasi yang mendekati wujud nyata suatu benda.
Menurut Sudjana (1989:76) alat peraga adalah suatu alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak didik. Lagu bisa diwujudkan dalam bentuk audio maupun visual.
Sebagai contoh pada materi sistem organisasi kehidupan. Pada materi ini terdapat banyak konsep yang harus dipahami sehingga jika hanya dengan menghafalkan saja, banyak peserta didik yang tidak mampu memahami konsep. Karena dalam materi ini memuat istilah-istilah biologi yang menyusun organisasi kehidupan mulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ hingga organisme.
Di SMP Negeri 30 Purworejo, minat baca peserta didik sangat rendah. Jika banyak konsep pada materi sistem organisasi kehidupan yang harus dibaca untuk dihafalkan maka banyak peserta didik yang akan kesulitan dalam memahami konsep. Akibatnya hasil yang dicapai dalam penilaian harian pun rendah. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar pada materi sistem organisasi kehidupan, guru menugaskan peserta didik membuat lagu model sel hewan dan tumbuhan. Dalam pembuatan lagu model sel hewan atau sel tumbuhan tersebut, kelompok peserta didik membawa alat dan bahan dari rumah, kemudian merangkainya di sekolah.
Pada proses pengerjaannya, peserta didik sangat antusias karena pada umumnya mereka lebih suka hal-hal yang bersifat mengasah ketrampilan dan kreatifitas daripada hanya sekedar mendengarkan penjelasan dari guru dan membaca buku. Dengan membuat lagu model sel hewan dan tumbuhan, peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang bersifat afektif, kognitif dan psikomotor dan cepat dalam memahami konsep.
Hasil yang dicapai peserta didik dengan membuat lagu model sel hewan dan tumbuhan ini meningkat. Hal ini diketahui dari nilai penilaian harian yang memiliki rata-rata lebih tinggi daripada sebelum membuat lagu tersebut. Hal ini sesuai dengan harapan guru.
Dengan adanya lagu dalam mata pelajaran IPA, diharapkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dapat memunculkan kembali semangat peserta didik, menggali rasa ingin tahu, menimbulkan kreatifitas, dan mempermudah peserta didik dalam menerima materi pelajaran. Bagi guru, dengan adanya lagu dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, tertata dan teratur di dalam kelas.
Rina Maulani, S.Pd,
Guru SMP Negeri 30 Purworejo