Massa pandemic covid-19 yang berpengaruh pada setiap lini kehidupan, demikian juga pada dunia pendidikan. Dunia pendidikan layaknya sekolah yang harusnya tatap muka saat pembelajarannya, maka ketika tanah air kita Indonesia terkena dampak penyebaran corona virus, pembelajaran tatap muka ditiadakan. Dan pembelajaran dilaksanakan dari rumah (BDR). Bagaimanapun juga kurikulum harus tersampaikan kepada peserta didik dengan segala konsekuensinya saat masa pandemic ini. Materi pelajaran disampaikan secara daring melalui aplikasi yang sudah disediakan pengembang teknologi informatika, yang banyak sekali macamnya.
Demikian juga penyampaian materi fisika, yang selama ini masih dianggap sebagai momoknya pelajaran disampaikan secara daring pula. Namun, tidak demikianlah bahwa fisika itu seperti anggapannya. Fisika itu mengasyikkan dan menyenangkan, karena fisika itu dekat dengan alam kehidupan bahkan sehari-hari kita jumpai. Ilmu fisika didapatkan melalui eksperimen-ekperimen yang dilakukan para ilmuwan di laboratorium. Seperti halnya ilmuwan, peserta didik kadang diajak belajar dilaboratorium sekolah saat bereksperimen untuk menemukan suatu konsep fisika yang diajarkan selama ini.
Pada saat pandemic ini, pembelajaran tatap muka diganti pembelajaran daring maka terhambatlah mengajak peserta didik untuk bereksperimen dilaboratorium sekolah. Dengan demikian pembelajaran fisika di kelas XI SMA N 1 Sambungmacan, guru sebagai sutradara harus pandaai memubuat skenario pembelajarannya sedemikian rupa sehingga peserta didik tidak jenuh hanya dengan teori dan teks book, latihan mengerjakan soal-soal akhirnya pemberian latihan soal terus ulangan. Guru berpikir seakan-akan peserta didik dijadikan robot. Nah melihat hal tersebut, maka saat pembelajaran fisika untuk menemukan sebuah konsep, tetap melakukan percobaan-percobaan sederhana yang ada di sekitar kita, bahkan sering lakukan banyak orang.
Fisika kelas XI IPA SMA N 1 Sambungmacan dalam pembelajaran bereksperimen melalui media secara virtual. Ada aplikasi percabaan konsep-konsep fisika melalui PHET, namun untuk percobaan yang sederhana dalam pemahaman konsep dilakukan dengan percobaan riil masing-masing peserta didik dapat melakukan sendiri-sendiri di rumah dan dilaporkan atau ditunjukkan secara virtual melalui aplikasi mocrosoft teams. Jadi semua siswa melakukan percobaan sendiri tidak berkelompk seperti halnya pembelajaran tatap muka.
Salah satunya materi fluida statis yaitu KD yang ada di kelas XI IPA , untuk menemukan konsep tekanan hidrostatis, fenomena, terapung, melayang dan tenggelam bisa langsung bereksperimen dengan alat dan bahan sederhana yang ada di rumahnya. Tekanan hidrostatis peseta didik menyiapkan bak, masukkan tangan ke dalam bak yang berisi air pelan-pelan dirasakan semakin ke dalam apa yang terjadi. Menunjukkan hokum Archmedes fenomena terapung, melayang dan tenggelam dengan menyediakan beberapa wadah berisi air dan dtambahi garam yang beratnya berbeda-beda lalu telur mentah dimasukkan apa yang terjadi. Lalu membuat kesimpulan dengan berdiskusi di kelas maya yang sudah dimilikinya.
Seperti percobaan di atas peserta didik dengan mudah bisa melalukan sendiri-sendiri dan semuanya melakukannya secara baik step by step sesuai petunjuk percobaan dan LKS yang diberikan. Hampir semua mengikuti kegiatan ini dengan antusias, maka tidak ada kesan lagi belajar fisika yang menjenuhkan. Langsung didiskusikan juga hasil percobaannya tersebut melalui vicon Microsoft teams, dan didapatkanlah konsep tekanan hidrostatis dan fenomena terapung, melayang dan tenggelam terkait hokum Archimedes.
Untuk membangkitkan minat belajar fisika diperlukan metode-metode yang menyenangkan, tidak hanya disajikan rumus-rumus yang membuat peserta didik jenuh dan enggan terhadap mata pelajaran fisika. Mari berkreasi dengan metode-metode yang menyenangkan, untuk belajar fisika, banyak konsep dapat dipelajari dengan percobaan sederhana.
SULASIH, S.Pd.
Guru Fisika SMA N 1 Sambungmacan