JATENGPOS.CO.ID – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja profesional tingkat menengah, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan tujuan tersebut maka kurikulum yang ada di SMK didesain agar dapat membekali siswa sehingga dapat memiliki kompetensi sesuai dengan program keahliannya masing-masing.
Proses untuk mencapai cara belajar di SMK yang baik, maka teori dan praktik harus saling mendukung, bahkan cenderung praktik untuk penguasaan program keahliannya. Untuk mencapai hasil yang optimal, baik penguasaan teori dan praktik, maka harus didukung oleh minat, bakat, lingkungan belajar, sikap dan kebiasaan belajar. Siswa yang meyakini bahwa belajar itu penting bagi pengembangan kualitas diri maka mereka akan melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya. Namun apabila keyakinan dan perasaan siswa itu sebaliknya maka kecenderungan adalah mereka akan malas belajar.
Di era teknologi dan informasi ini, persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat. Siapa yang mengikuti dan memanfaatkan perkembangan zaman akan semakin sukses, sedangkan yang diam saja akan semakin tertinggal jauh. Tidak bisa dipungkiri, kreativitas menjadi sebuah pembeda antara individu satu dengan yang lainnya.
Berwirausaha adalah jawaban yang paling tepat untuk menjawab permasalahan seputar tenaga kerja. Selain dapat menciptakan lapangan kerja baru, berwirausaha juga dapat meningkatkan pundi-pundi pendapatan dengan potensi yang tidak terbatas. Oleh karena itu, semakin banyak seminar-seminar dan himbauan yang mengajak masyarakat khususnya generasi muda yakni siswa SMK untuk mulai berwirausaha.
Pentingnya implementasi pendidikan kewirausahaan pada setiap mata pelajaran di SMK akan membuat pola pikir siswa akan menjadi lebih terbuka. Pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja, namun juga memiliki peluang besar ikut mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan.
Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku kewirausahaan.
Menjadi wirausaha adalah pekerjaan yang sangat mandiri. Seorang wirausaha akan mendapatkan manfaat mandiri finansial. Hal ini disebabkan oleh keleluasaan seorang wirausaha mengatur kebijakan finansialnya sendiri. Hal lain yang menjadi manfaat berwirausaha adalah terbangunnya semangat kompetisi pada diri wirausaha tersebut. Dalam berwirausaha, salah satu tantangan yang harus dihadapi salah satunya adalah persaingan dalam menjual produk.
Oleh karena itu, tanpa disadari parawirausaha akan mempunyai semangat kompetisi tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Adanya karya konkrit menandai sebuah awal yang bagus untuk pergerakan SMK. Inovasi- inovasi yang telah tercipta diharapkan dapat menjadi penyulut semangat bagi siswa siswi SMK yang lain agar dapat berinovasi lebih jauh dalam berbagai wujud. Oleh karena itu, wirausaha adalah solusi terbaik untuk anak SMK dalam bersaing di dunia kerja.
Begitu juga halnya di tingkat SMK Negeri 3 Kendal, gairah memupuk jiwa kewirausahaan sangat ditekankan kepada para siswa. Di SMK Negeri 3 Kendal melalui jurusan Kimia Industri, para siswa dididik untuk bekal berwirausaha dengan diajarkan pembuatan sabun cuci piring, sabun deterjen cair, parfum laundry, sabun transparan dan masih banyak lagi.
Sesuai semangat dalam berwirausaha bahwa peluang itu ada dimana-mana. Maka sejak dibangku sekolah para pelajar telah dimotivasi untuk jeli melihat peluang usaha agar mereka nantinya di masa depan jika menekuni dunia usaha bisa menjadi pengusaha-pengusaha yang handal dan tangguh guna mengangkat harkat dan martabat perekonomian Indonesia.