JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) saat melakukan pemeriksaan terhadap para ibu hamil sejak Januari hingga September 2019.Sepanjang tahun ini, terdapat belasan ibu hamil di Kota Semarang yang tertular virus HIV/AIDS.
“Ada sebanyak 16.718 ibu hamil yang kami periksa kesehatannya mulai tahun ini. Dan yang positif mengidap HIV/AIDS ternyata ada 17 orang,” kata Sekretaris KPA Kota Semarang, Bambang Sukarjo, Kamis (5/12).
Pihaknya mengatakan saat ini sedang memantau proses kelahiran anak dari ibu yang tertular HIV/AIDS tersebut. Ia mengupayakan agar anaknya tidak tertular dengan berbagai antisipasi. Salah satunya mengganti asupan ASI dengan susu formula.”Karena kelahiran anak ODHA berpotensi tertular juga,” ujar Bambang.
Lebih jauh lagi, ia menuturkan penularan HIV/AIDS para ibu hamil bisa dipicu gaya hidup yang buruk. Ia menduga beberapa ibu hamil yang tinggal di dekat pelabuhan tertular HIV/AIDS dari suaminya yang bekerja sebagai pelaut.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan pula kasus penularan muncul dari perilaku sang suami yang kerap memesan PSK melalui jejaring online. “Ya ada juga kan suaminya yang diam-diam suka jajan online. Mungkin itu yang mempengaruhi kasus penularannya,” terangnya.
Karenanya, Bambang mengaku sesuai arahan Kemenkes, semua ibu hamil yang tinggal di Semarang wajib menjalani tes HIV atau Provider-Initiated Testing and Counselling (PITC) mulai tahun ini.
Secara keseluruhan, ia menambahkan temuan kasus HIV/AIDS paling banyak di tiga kecamatan. Di Semarang Utara terdapat 178 kasus, Semarang Barat terdapat 155 kasus dan Tembalang ada 146 kasus.
“Maka dari itu, kami sering menggelar kegiatan penyuluhan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS. Apalagi di Semarang orang yang tertular HIV/AIDS rata-rata usianya masih produktif. Tahun 2019 sampai September kita menemukan 471 kasus, jumlahnya sedikit menurun dari kondisi tahun lalu masih 640 kasus,” pungkasnya. (fid/akh)