Catatan Harian,Ciptakan Berperilaku Positif

Yuana Elyanti, S.Pd (Guru PPKn, SMK N 11 Semarang).
Yuana Elyanti, S.Pd (Guru PPKn, SMK N 11 Semarang).

JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan Kewarganegaraan, merupakan salah satu mata pelajaran yang diharapkan menjadi sarana pembentukan karakter positif di kalangan siswa. Pelajaran tersebut tidak hanya sederetan catatan yang harus dihapalkan sebagai bentuk pengetahuan yang harus dikuasai oleh siswa, namun lebih dari itu ada nilai-nilai kehidupan yang hendaknya menjadi sebuah perilaku positif pada diri siswa. Selama ini, penilaian lebih didominasi dengan sebuah catatan nilai yang diambil dari penilaian harian, penilaian tugas, presentasi maupun penilaian akhir semester. Apakah nilai-nilai tersebut sudah mencerminkan sebuah perilaku siswa yang diharapkan dari pembelajaran PPKn yang diharapkan. Tentu saja nilai tersebut hanya sebagian kecil saja dari pengetahuan yang dimiliki siswa tentang materi yang diajarkan, sehingga perlu adanya catatan-catatan yang lebih lengkap tentang perilaku siswa sebagai perwujudan penilaian afektif.

Baca juga:  Optimalisasi Pembelajaran IPA Berbasis LDS

Penilaian perilaku ini pada dasarnya sudah diberlakukan sejak lama. Para guru Agama Islam telah memberikan catatan harian selama bulan puasa untuk diisi tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh siswanya dengan mencantumkan tanda-tangan imam masjid dan orang tua. Terlepas dari jujur tidaknya siswa dalam menuliskan catatan tersebut, penulis merasa bahwa cara tersebut merupakan salah satu bentuk penilaian afektif yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Berawal dari itulah, penulis tertarik menerapkan kembali dalam pembelajaran PPKn sebagai wahana untuk membiasakan siswa berperilaku positif.

Setiap siswa mendapatkan tugas untuk mencatat perilaku-perilaku positif apa yang telah dilakukan selama satu  minggu dalam catatan harian. Catatan harian yang ditulis dikumpulkan pada saat pembelajaran PPKn dengan mencantumkan tanda tangan orang tua, sebagai bentuk legalisasi bahwa catatan tersebut benar-benar mencerminkan apa yang telah dilakukan selama satu pekannya. Dalam setiap pertemuan pembelajaran PPKn, secara acak guru menunjuk kepada salah satu siswa untuk menceritakan perilaku-perilaku positif apa yang telah dilakukan selama sepekan. Catatan tersebut selanjutnya sebagai bahan pertimbangan tentang jenis-jenis perilaku yang dilakukan oleh siswa.

Baca juga:  Pengaruh HP Terhadap Perkembangan Anak-Anak

Untuk menilai catatan perilaku tersebut, guru sudah memiliki format penilaian berupa perilaku-perilaku positif yang perlu dikembangkan pada setiap barisnya, dan kolom-kolomnya diisi dengan pekan 1, pekan 2, pekan 3 dan seterusnya. Dengan format tersebut, guru dapat membaca catatan siswa yang tinggal memberikan tanda pada baris dan kolom di format penilaian. Dari format penilaian tersebut, secara akumulasi akan terlihat perkembangan perilaku positif yang telah dilakukan siswa. Selanjutnya guru memberikan respon dan nilai pada catatan perilaku yang ditulis siswa tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap perilaku positif yang telah dilakukan.

iklan

Catatan perilaku siswa yang dikumpulkan bukan semata-mata untuk menilai perilaku, namun dibalik itu ada suatu bentuk pembiasaan siswa untuk bertindak dan berperilaku positif. Ada nilai-nilai positif yang diajarakan dari kegiatan ini yakni melatih siswa untuk bertindak jujur dan sekaligus mendorong siswa untuk bertidak hal-hal yang positif lainnya. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kegiatan ini, maka dalam satu semester perlu diberikan penghargaan terhadap siswa yang telah melakukan bentuk perilaku positif yang paling banyak. Diharapkan dengan pembiasan inilah, nilai-nilai karakter peserta didik akan terwujud dan membentuk manusia yang unggul attitudenya.

Baca juga:  Guling Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Yuana Elyanti, S.Pd

(Guru PPKn, SMK N 11 Semarang).

iklan