“Classroom Reading” Tingkat Keterampilan Menulis Narasi

Alib Sutarto,S.Pd.SD Guru SD Negeri Purwosari Wonoboyo Temanggung
Alib Sutarto,S.Pd.SD Guru SD Negeri Purwosari Wonoboyo Temanggung

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Komunikasi yang dilakukan secara lisan berarti seseorang itu dapat langsung menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya sehingga pesan langsung sampai kepada yang dituju, sedangkan secara tulisan lebih cenderung terstruktur dan teratur karena pesan yang akan disampaikan kepada penerima pesan dan waktunya cenderung lebih lama, namun isi pesan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan menulis inilah seseorang dapat mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk karangan secara leluasa. Menurut H. Dalman (2016: 2) menulis merupakan suatu proses yang kemampuan, pelaksanaan dan hasilnya diperoleh secara bertahap. Artinya untuk menghasilkan tulisan yang baik kita melakukannya berkali-kali. Aktivitas menulis tidak banyak disukai karena merasa tidak berbakat, serta tidak tahu untuk apa dan harus bagaimana menulis. Seperti yang terjadi di SD Negeri Purwosari, kondisi pembelajaran menulis karangan narasi masih terkesan monoton, sehingga kualitas keterampilan berbahasa siswa kurang. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa, tidak semua siswa mendapatkan hasil belajar yang sesuai KKM. Apabila siswa sudah tidak dapat merangkai kalimat untuk membuat karangan narasi mengakibatkan karangan yang mereka buat kurang menarik.

Baca juga:  Bahasa Cermin Budaya Perilaku

Untuk mendapatkan hasil belajar yang bagus pada pembelajaran menulis karangan narasi siswa supaya lebih efektif perlu adanya penerapan program yang sesuai dengan pembelajaran. Salah satu dengan penggunaan classroom reading program. Menurut USAID (2010:1) Classroom reading program adalah program yang dikembangkan untuk meningkatkan budaya membaca pada anak melalui pengadaan bacaan tambahan di dalam kelas yang dibarengi dengan program pengembangan profesionalisme para gurunya. Jadi classroom reading program adalah cara yang digunakan guru dalam pembelajaran melalui program membaca pada anak dengan menambah buku bacaan di dalam kelas.

Langkah-langkah kegiatan classroom reading program adalah pertama mengenalkan buku, kegiatan bisa dilakukan guru dengan melibatkan siswa mengenal, memanfaatkan, merawat dan menentukan aturan-aturan penggunaan buku-buku di dalam kelas. Yaitu bisa dilakukan dengan cara membuat perpustakaan mini di kelas, dengan melibatkan siswa sebagai pengurus buku-buku yang dipinjam. Kedua mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan/ buku-buku bacaan yang tersedia di dalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pembiasaan membaca di kelas yaitu membaca hening berkesinambungan yang dilakukan setiap hari selama 5 – 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran di kelas. Ketiga menciptakan kegiatan membaca yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, dapat dilakukan dengan tiap siswa membawa buku bacaan dari rumah kemudian ditukar dengan teman saat di kelas. Sehingga tema bacaan menjadi bermacam-macam dan berbagai jenis. Langkah ketiga ini dapat menambah wawasan siswa dan informasi.

iklan
Baca juga:  Microsoft Office Sway Tingkatkan Motivasi Belajar Otomotif

Dengan classroom reading program dapat menumbuh kembangkan minat membaca dan kualitas hasil belajar, meningkatkan jumlah siswa yang mengunjungi dan meminjam buku di perpustakaan serta meningkatnya lingkungan belajar yang baik. Siswa menjadi lebih kreatif dan mempunyai wawasan yang luas tentang membuat sebuah karangan narasi. Sependapat dengan para ahli bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan bertahap maka dengan membaca berbagai macam buku akan menambah wawasan serta kreativitas dalam berbahasa. Sehingga pada saat menulis narasi anak, bahasa yang digunakan anak tidak akan monoton. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia diatas standar KKM .

Alib Sutarto,S.Pd.SD
Guru SD Negeri Purwosari Wonoboyo Temanggung

Baca juga:  Cerdas Berpuisi dengan Jurus “Hatlis”
iklan