Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menimbulkan suasana membosankan dan tidak menarik, sehingga siswa yang sebelumnya memiliki minat untuk belajar akan menjadi malas dan tidak semangat. Metode pembelajaran yang monoton dan konvensional ternyata mengakibatkan dampak negatif bagi siswa tersebut. Hal ini dapat disikapi dengan mengganti metode pembelajaran yang membuat siswa tertarik dan bersemangat.
Minat belajar merupakan masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberikan gambaran dalam aktivitas untuk mencapai tujuan. Di dalam belajar banyak siswa yang kurang berminat dan yang berminat terhadap pelajaran, termasuk didalamnya adalah aktivitas praktek maupun teori untuk mencapai suatu tujuan yang nantinya akan menjadikan sisiwa menjadi kesulitan belajar.Abu Ahmad (2004: 83)
Dalam hal peningkatan prestasi belajar siswa, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.
 Kreativitas siswa bisa dilihat pada kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Selain itu kreativitas siswa juga bisa dilihat dari kecekatannya dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang membuat siswa senang sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Tingginya waktu curah akan meningkatkan hasil belajar.
Menghafal adalah pembelajaran yang membosankan bagi sebagian siswa,oleh karena itu perlu adanya cara khusus agar anak menjadi semangat belajar, sehingga akan muncul minat belajar dengan sendirinya, yang selanjutnya akan berimbas pada keaktifan belajar siswa. Pada pembelajaran PAI siswa kelas 2 di SDN 02 Kalirandu untuk materi mengenal Asmaul Husna, Siswa merasa bosan dan jenuh jika menghadapi masalah belajar menghafal, oleh karena itu guru mencoba menggunakan Strategi pembelajaran crossword puzzel untuk mempermudah siswa dalam menghafal nama-nama baik Allah, hal ini juga dilakukan agar siswa menjadi tertarik dalam proses belajar, siswa akan merasa penasaran dan menjadi aktif dalam mengerjakan soal yang diberikan guru.
Strategi pembelajaran crossword puzzel merupakan permainan teka-teki yang digunakan sebagai strategi pembelajaran menyenangkan, tanpa menghilangkan esensi belajar yang sedang berlangsung (Hisyam Zaini,dkk: 2008,71). Strategi ini melibatkan partisipasi siswa aktif sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Strategi ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat tercapai secara maksimal.
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran crossword puzzle menurut Hizam Zaini, dkk. (2008: 71) adalah (1) tulislah kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi (2) buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan katakata yang telah dipilih (seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan. (3) buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat (4) bagikan teka-teki ini kepada peserta didik, bisa individu atau kelompok. (5) batasi waktu mengerjakan. (6) berilah hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.
Ketika sebagian besar siswa merasa nyaman dan lebih fokus maka secara otomatis akan meningkatkan pencapaian hasil belajar. Dengan metode yang tepat maka siswa dapat lebih aktif serta percaya diri selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil diakhir pembelajaran siswa menjadi berani aktif dan dapat memahami materi yang disampaikan, hasil evaluasi anak menjadi meningkat, sehingga ketuntasan klasikal kelasnya tercapai.
Oleh :
Purwaningsih,S.Pd.I
Guru PAI SD Negeri 02 Kalirandu
Pemalang