Dagang Cilok 10 Tahun Sukses Naik Haji

Jamaah calon haji asal Kabupaten Batang berada di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (18/7). (Antara)

JATENGPOS.CO.ID, WONOGIRI – Ibadah Haji, menjadi salah satu cita cita hamper setiap umat islam. Tak terkecuali, bagi seorang pedagang cilok keliling. Mungkin, ada yang menganggap bawha pedagang cilok tergolong pekerjaan masyarakat kelas ekonomi menengah bawah.

Tidak demikian bagi Mas Giman alias Giman. Pedagang Cilok ini tidak pernah, pekerjaan yang selama ini ditekuni, kurang lebih sejak 10 tahun silam. Siapa yang mengira, jika Giman seorang pedagang cilok, tahun ini akan pergi haji ke makkatul mukarromah.

Giman (41th) adalah warga Dusun Badran RT 03 Desa Karang Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Dia sehari-hari bekerja berjualan cilok keliling, dari satu desa ke desan lain. Dari sekolah ke sekolah lain. Sebelum keliling, biasanya, Giman mangkal di SDN 1 Jatisrono dan di SMPN 1 Jatisrono.

Baca juga:  Komunitas Hing's Poly Peduli Kirimkan Dua Truk Bantuan Kebutuhan Pribadi Pengungsi Semeru

Giman, mendaftarkan haji pada tahun 2010 silam. “Ini anugerah, mohon doanya, semoga Allah memudahkan niat dan perjalanan ibadah sampai pulang kerumah kembali. Mohon doa resrunya, mugi-mugi mabrur,” harap Giman polos.


Kepala Kemenag Kabupaten Wonogiri Subadi, melalui Humas Kemenag, Mursyidi, berpendapat, banyak orang mampu secara materi, namun belum pernah menjalankan ibadah haji. Bahkan mendaftarkan sebagai calhaj saja belum.

Persoalnnya adalah, bukan mampu atau tidak. Tetapi bagaimana seseorang menanamkan niat untuk melaksanakan rukun islam  lima (5). “Itu yang membedakan muslim yang satu dengan yang lain. Semoga mas Giman menjadi haji mabrur,” doanya.

Giman menyebutkan, ia tercatat dalam kloter 42, dengan nomor porsi 1100403457. Kloter itu akan diberangkatkan pada tanggal 29 Juli 2018. Ditambahkan staf Kemanag, Ponianto, bahwa Giman berangkat sendiri tidak bersama keluarganya.

Baca juga:  Pemkot Surakarta Target Pasar Klewer Timur Selesai Oktober

Giman berstatus sudah menikah. Namun istrinya, Larti (38) belum berangkat karena keterbatasan bekal. (hfd/bgs)