Disdukcapil Boyolali Turun ke Desa Jemput Bola Pengurusan Adminduk

Seorang warga melakukan perekaman e-KTP di Balai Desa Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali. Foto : aji jarmaji/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Boyolali, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bekerja sama dengan Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, melayani masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan.

Kepala Disdukcapil Boyolali, Susilo Hartono, mengatakan kesadaran tentang tertib administrasi kependudukan dinilai masih kurang. Masyarakat baru mengurus ketika membutuhkan saja. Sedangkan ketika data tidak lengkap maka bisa menimbulkan masalah. Untuk meminimalisir hal tersebut, pihaknya melakukan jemput bola.

“Saat ini sekitar 10 persen wajib KTP tidak rekam data diri. Makanya kita dorong agar kesadaran itu muncul. Maka kita akan jemput bola ke desa-desa,” kata Susilo Hartono, disela-sela pelaksanaan pengurusan administrasi kependudukan di Balai Desa Banyuanyar, Kamis (11/11).

Baca juga:  Hujan Abu Terpa Sebagian Wilayah Boyolali

Pihaknya menyatakan, pengurusan administrasi kependudukan dengan cara ini bisa tuntas. Setelah pelaksanaan yang dipusatkan di Balai Desa Banyuanyar, selanjutnya juga akan dilakukan penyisiran data.

iklan

“Nanti akan kita sisir lagi, untuk mencari mungkin ada yang terlewat,” jelasnya.

Dia berharap pelayanan jemput bolah ini bisa dilakukan ketiap desa dan kecamatan. Selain memudahkan warga mengurus data diri, pelayanan digital juga mendorong kesadaran masyarakat.
Program dari Dukcapil in pun mendapat sambutan positif dari warga Desa Banyuanyar. Tercatat sedikitnya ada 843 warga yang mengurus Adminduk tersebut.

Diadukcapil memfasilitasi perekaman akta kelahiran, kartu anak Indonesia (KIA), kartu keluarga (KK), E-KTP baru, pembuatan E-KTP serta akta kematian. Warga yang datang akan langsung dilayani. Sedangkan untuk kasuistik, seperti kehilangan, tetap diarahkan untuk mengurus ke dinas.

Baca juga:  Polres Sukoharjo Terapkan Keadilan Testoratif Kasus Pencurian di Bawah Umur

Kades Banyuanyar, Komarudin, mengatakan program perekaman jemput bola ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena lebih efektif, efisien, ekonomis. Baik dari segi waktu, mobilitas, biaya, kecepatan, dan kemudahannya. Banyak warganya yang melakukan rekam diri, mulai dari usia balita hingga lansia.

“Desa Banyuanyar menjadi pilot project program Disdukcapil ini. Kesadaran merekam diri sebenarnya sudah cukup baik. Tapi ada juga yang terkendala waktu, sumber daya manusia (SDM) untuk mengurus kurang mumpuni maupun malas, karena mobilitas jauh. Maka program ini sangat memudahkan khususnya bagi orangtua. Di sini ada 49 lansia yang tidak punya data diri dan dibuatkan E KTP tadi,” ujar Komarudin.

Disebutkan, antusias warga memanfaatkan layanan ini cukup tinggi. Sedikitnya ada 843 orang yang mengurus Adminduk. Terdiri pembuatan akta kelahiran baru sebanyak 384 anak, pembuatan KIA untuk usia 5-15 tahun sebanyak 341, pembuatan KTP baru sebanyak 49 dan pembuatan akta kematian sebanyak 69. (aji/rit)

Baca juga:  Vaksinasi Pelajar Usia 12 tahun ke Atas di Boyolali Sudah Seratus Persen
iklan