JATENGPOS.CO.ID, – Kurikulum untuk Pendidikan Anak Usia Dini/TK dirancang untuk membantu anak dalam mengembangkan potensinya secara utuh yang mencakup aspek perkembangan Intelektual,Fisik Motorik,Sosial,Emosional dan Bahasa Anak (Masitoh,dkk ,2009 :1.17) Perkembangan motorik erat hubungannya dengan perkembangan pusat motorik di otak.Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus.Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otak kecil dan koordinasi mata – tangan.
Tujuan dari kegiatan pengembangan motorik adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak ,yaitu melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, kemampuan mengelola,mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,serta meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat.Adapun kegiatan motorik halus anak dapat diberikan melalui kegiatan menggambar,finger painting,membentuk dengan plastisin (was)meronce dan sebagainya.
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini ,yaitu pendidikan bagi anak yang berusia 4 sampai 6 tahun.Pada usia ini disebut dengan golden age / masa keemasan. Pada usia inilah anak harus memperoleh rangsangan motorik social dan emosionalnya ,khususnya meningkatkan ketrampilan motorik halus.Salah satu cara untuk mengembangkan adalah dengan kegiatan finger painting.
Finger painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan bubur warna dari tepung kanji pada kertas karton dengan jari.Dalam aktifitas ini dapat digunakan berbagai media dan warna,baik tepung kanji,adonan kue atau pasir.Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf atau kelenturan jari jemari tangan anak.Menurut W tarsono (2009),finger painting adalah melukis dengan jari ,melatih pengembangan imajinasi,memperhalus kemampuan motorik halus dan mengasah bakat seni khususnya seni rupa.Kelebihan dari kegiatan finger painting disini anak bebas berkreasi dan ber eksplorasi sesuai kreasi dan imajinasi dan meningkatkan daya pikir anak.
Sedangkan untuk mengembangkan kreatifitas dengan finger painting ini perlu bimbingan dan arahan baik dari pendidik maupun orang  tua,terkadang dengan keasyikannya bermain Finger Painting,anak terkadang melukisnya sampai kemana-mana sehingga membuat kotor ,dan tidak menutup kemungkinan mengoleskannya kepada teman atau orang lain.Bagi anak yang mengalami Down Syndrome yang mengalami permasalahan dalam motorik halusnya,salah satunya karena adanya kekakuan pada tangannya,kegiatan ini sangat membantu.Bisa dikatakan sebagai terapi untuk penyembuhan .
Jenis finger painting antara lain :gelombang, goyangan dan cetakan gambar.Finger Painting bentuk gelombang dan goyangan yaitu membuat gerakan gelombang goyangan jari dan jempol serta  menggunakan lima jari atau kedua tangan mulai dari ujung jari sampai pergelangan tangan.
Desain Simetris,yaitu melukis pada setengah kertas yang dilipat kemudian dibuka kembali lipatan kertas tersebut.Hasil lipatan  akan menimbulkan jiplakan yang mirip dengan lukisan yang di gambar pada kertas sebelumnya. Jaringan atau susunan, kegiatan ini menggunakan media sisir kuas,tongkat dan kain atau karton. Pengsketan gambar,yaitu dengan menarik garis desain yang diinginkan di areal lukis yang basah dengan menggunakan ujung jari.Tangan di sekeliling dunia,yaitu mengoleskan warna yang berbeda disetiap ujung jari.Topi pesta kerucut,yaitu mewarnai pada ujung jari sesuai warna yang disukai kemudian ditempel pada kertas yang membentuk gambar kerucut dengan menggunakan ujung jari.Lukisan titik-titik,yaitu lukisan yang penuh titik-titik yang tersusun rapi,dengan menggunakan berbagai macam warna sehingga menghasilkan lukisan yang menarik. Binatang,dengan jari dapat membuat lukisan binatang.
Melukis dengan jari adalah salah satu cara yang mudah untuk menyalurkan kreatifitas anak dan juga melatih kelenturan jari jemari.Selain pembuatan medianya  mudah,murah,bahannya mudah didapat dan pembuatannyapun sangat mudah.Yang terpenting dapat digunakan juga sebagai terapi bagi anak yang mengalami down syndrome.