JATENGPOS.CO.ID, – Fleksibilitas atau kelenturan merupakan gerakan yang membutuhkan ruang gerak luas. Dimana fleksibilitas ini merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap orang dan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani. Setelah diadakan tes kesegaran jasmani, tidak banyak orang memiliki fleksibilitas yang baik. Lalu, sebenarnya apa arti fleksibilitas itu sendiri? Dalam paparannya, seorang ahli, Sukadiyanto, fleksibilitas adalah luas gerak satu persendian atau beberapa persendian.Beberapa faktor yang mempengaruhi fleksibilitas seseorang diantaranya yaitu jenis kelamin, umur, bentuk sendi, tendo dan ligamen, susunan tulang dan elastisitas otot.
Fleksibilitas yang baik dapat memperlancar kegiatan kita sehari- hari, dan mencegah resiko cedera yang lebih parah ketika berolahraga. Anak- anak jaman sekarang atau lebih sering mereka menyebut anak jaman now, sudah sangat berkurang melakukan aktivitas fisik. Padahal dengan beraktivitas fisik atau berolahraga teratur mereka dapat mencapai tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik, dan secara otomatis fleksibilitas juga akan meningkat. Siswa tidak bisa hanya mengandalkan jam olahraga di sekolah yang hanya 2 jam seminggu. Mereka lebih disibukkan dengan gadget dan HP, sehingga waktu di rumahpun untuk berolahraga tidak ada. Hal itu berdampak dengan berkurangnya semangat belajar dan keluhan punggung sering pegal karena terlalu banyak duduk saat pembelajaran di sekolah. So…di sinilah peran penting kelenturan dalam kelancaran aktivitas sehari- hari. Apabila kelenturan siswa bagus, tubuh akan dapat dengan mudah menyesuaikan posisi gerakan yang kita lakukan, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terganggu dan prestasipun dapat diraih. Seringkali saya melakukan tes sederhana terkait kelenturan otot dengan gerakan cium lutut, masih banyak diantara mereka yang tidak bisa melakukannya dengan benar. Hal itu dapat menjadi indikator bahwa fleksibilitas mereka masih sangat kurang. Oleh karena itu, amatlah penting kita sebagai pendidik untuk memberikan latihan rutin pada siswa, walaupun hanya latihan sederhana.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi fleksibilitas adalah umur. Semakin bertambah umur maka semakin berkurang juga elastisitas otot kita. Maka dari itu lansia akan semakin rentan dengan resiko cedera jika melakukan gerakan yang berat dan yang melibatkan gerak sendi. Kemudian faktor lain yaitu jenis kelamin, faktor ini disebabkan karena variasi dan anatomi struktur sendi yang berbeda antara laki- laki dan perempuan.
Menurut Harsono, dalam penelitiannya, perbaikan dalam kelentukan akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya cedera otot dan sendi, membantu mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu mengembangkan prestasi, menghemat tenaga waktu melakukan gerakan serta membantu memperbaiki sikap tubuh.
Lalu latihan apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelenturan? Untuk meningkatkan kelenturan tentunya harus melakukan sebuah latihan yang teratur.Misalkan, posisi duduk, kedua kaki lurus kedepan, kedua tangan berpegang pada ujung kaki kemudian kita bungkukkan punggung sehingga seolah- olah kita mencium lutut. Peregangan ini rutin kita lakukan sekitar 20 detik dan bisa diulang sesuai kemampuan kita setiap harinya. Latihan ini merupakan latihan sederhana, tapi hanya melibatkan otot- otot tertentu, tidak secara keseluruhan. Apabila ingin melibatkan otot yang lebih luas, kita dapat melakukan yoga, karena gerakannya lebih kompleks.
FITRI RISTANTI, M.Or
Guru SMK Negeri I Miri Sragen