Gelar FGD, Tukijo Kembangkan Bahan Ajar “Si Deski” Berbasis Android


JATENPOS. CO. ID, SEMARANG- Kebutuhan bahan ajar pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia masih besar. Berdasarkan analisis kebutuhan di sekolah jenjang SMP di Kota Semarang, guru dan siswa membutuhkan bahan ajar yang lebih interaktif.

Selama aini kebutuhan bahan ajar dipenuhi dengan bahan ajar cetak, dan video dari youtube. Para siswa ternyata lebih menyukai bahan ajar berbasis teknologi. Hal tersebut mendorong Tukijo melakukan penelitian dan pengembangan bahan ajar berbasis multimedia pembelajaran interaktif atau MPI berbasis android.

iklan

Setelah berjibaku dengan proses produksi MPI, akhirnya prototipe bahan ajar tersebut berhasil dibuat. Tukijo kemudian melakukan uji validasi oleh pakar media dan pakar materi. Tak lama, ia melakukan revisi atas masukan dari para pakar tersebut. Jerih payahnya membuahkan hasil, setelah bahan ajar yang ia produk dalam bentuk aplikasi(apk) dapat diinstal di android siswa. Ia kemudian melakukan uji coba terbatas di beberapa sekolah di Kota Semarang.

Baca juga:  Penegakan Protokol Kesehatan Terus Berlanjut

Apa respon siswa? Mereka sangat antusias menggunakan aplikasi yang diberi nama “Si Deski”. Bahkan para siswa tampak betah mengulang-ulang materi dan kuis interaktif di dalamnya. Dari hasil uji terbatas, kemudian Tukijo melakukan focus group discussion(FGD) khusus membedah aplikasi buatannya.

 

Gelar FGD

Kegiatan FGD digelar Rabu(31/7/24) di aula SMP 17 Semarang. Hadir pada acara tersebut para pakar, guru pengajar Bahasa Indonesia, dan perwakilan siswa sebagai pengguna aplikasi ‘Si Deski”.

Pada kesempatan itu, Tukijo memandu beberapa pertanyaan terkait bahan ajar yang ia kembangkan. Banyak respon dari peserta diskusi, baik yang berupa apresiasi maupun masukan perbaikan.

Clara misalnya, siswa kelas VII SMP 12 Semarang merasa senang dan suka menggunakan aplikasi tersebut.

Baca juga:  Berkat Si Deski,Tukijo Raih Lulusan Terbaik Caumlaude

“Saya senang, karena aplikasinya mudah digunakan. Isinya juga komplit ada video, gambar, animasi, dan sebagainya,”ucapnya kepada Jateng Pos.

Sementara itu pakar media Dr. Ika Septiana, M.Pd memberikan komentar positif. Menurutnya aplikasi yang dikembangkan oleh Tukijo sudah menyesuaikan kebutuhan siswa di era digital.

“Aplikasinya sudah bagus,perlu direvisi sedikit saja pada lembar kerja. Saran saya ke depan perlu diunggah di playstore agar seluruh siswa bisa mengunduh,”ujarnya.

Hal senada diungkapkan guru pengajar, Eko Nurpriyanti, M.Pd. Ia mengapresiasi karya Tukijo tersebut. Baginya model bahan ajar interaktif yang dapat diinstal di andoroid saat ini jarang. Maka ia berharap aplikasi tersebut dapat digunakan seluruh siswa kelas VII.

Baca juga:  Penyediaan Alat Kontarsepsi di Sekolah, Apa Manfaatnya?

Mengamini yang disampaikan Eko, guru Bahasa Indonesia SMP 17 Semarang Muhammad A Afif, M.Pd mengatakan ia sangat senang adanya aplikasi tersebut. Menurutnya aplikasi tersebut dapat memudahkan siswa belajar dan bisa mendukung pembelajaran terdiferensiasi. Lebih lanjut menurutnya siswa akan dapat belajar mandiri tanpa menunggu gurunya.

Di akhir kegiatan kepala SMP 17 Semarang Heppy Anggaryani S W, S.Pd memiliki pengalaman para gurunya dalam pembelajaran. Menurutnya bahan ajar digital selama ini sudah digunakan oleh guru. Namun masih sebatas menggunakan, masih jarang para guru melakukan pengembangan.(*/jan)

iklan