Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar, dan merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
Akan tetapi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan benda di kelas VI Semester 2 tahun Pelajaran 2018/2019 SDN 2 Candisari Bansari Temanggung masih rendah dengan rata-rata 71 sedang KKM mapel IPA adalah 75, hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain pembelajaran masih berpusat pada guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, tidak ada kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa pasif, siswa juga merasa kurang semangat sehingga hasil evaluasi tidak seperti yang diharapan.
Untuk mengatasi itu semua menggunkan metode inquiry discovery dalam pembelajaran agar lebih bermakna. Dengan menggunakan metoda inquiry discovery siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran dari awal hingga akhir.
Metode inquiry discovery sebenarnya dua metode, akan tetapi dalam penggunaanya selalu bertalian erat dan selalu dipergunakan bersama-sama. Menurut Udin Syaefudin (2008: 169) mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Tindakan guru bukan memberikan materi pembelajaran untuk dihafalkan, melainkan merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Belajar merupakan proses mental seseorang menuju perkembangan intelektual, mental emosional, dan kemampuan individu yang utuh. Langkah-langkah sistematis dalam metode inkuiri adalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,mengumpulkan data, menguji hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan, dan membuat kesimpulan.
Sedangkan metode discovery adalah lebih menekankan pada pengalaman langsung dan menemukan sendiri. Pembalajaran dengan metode discovery lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar. Ada beberapa langkah dalam metode inkuiri dan disvcovery yaitu, adanya masalah yang akan dipecahkan,sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik,konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas,harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan,susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam proses pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, dan memberikan jawaban dengan cepat dan tepat dengan data dan informasi yang diperlukan peserta didik (E. Mulyasa, 2007: 110)
Metode pembelajaran inquiry discovery bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. metode ini sangat membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan pada mata pelajaran IPA, karena secara langsung siswa di ajak menemukan sendiri dan terlibat dalam pembelajaran dari awal sampai akhir, dan ini terbukti dengan dilaksanakannya pembelajaran IPA materi Perubahan Benda di Kelas VI Semester 2 tahun Pelajaran 2018/2019 SDN 2 Candisari Bansari Temanggung. Dari Hasil belajar yang pada awalnya diperoleh rata-rata 71 bisa meningkat menjadi 82 setelah menggunakan metode inquiry discovery. Selain itu metode inquiry discovery juga dapat mengembangkan keterampilan sosial.
Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran inquiry discovery adalah berbagi bersama dengan teman-teman mengadakan penelitian,pengamatan bersama, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan pendapatnya, dan bekerjasama dalam kelompoknya.
Umi Kholifah, S.Pd
SDN 2 Candisari Bansari Temanggung