JAKARTA. JATENGPOS.CO.ID- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pulang kembali ke Tanah Air dari Roma, Italia, Minggu (1/10/2023) sore. Berdasarkan informasi yang dilansir dari berbagai media, SYL akan kembali ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu terbang menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR 956 yang tiba pada pukul 15.25 WIB.
Hal itu diketahui dari surat yang diterbitkan Angkasa Pura II dengan nomor 142/OIC/09/03/SI-VIP/2023 tentang penggunaan ruang VIP Bandara Soekarno-Hatta yang ditandatangani oleh Officer In Charge, Samsul Sutanto.
Dalam surat tersebut juga diketahui agenda keberangkatan Syahrul Yasin Limpo pada Minggu (24/9/2023) lalu menggunakan maskapai penerbangan yang sama dengan nomor penerbangan QR 959.
Kepulangan Syahrul Yasin Limpo ke Indonesia usai menghadiri giat Organisasi Pangan Dunia (FAO) di Roma, Italia. Kendati demikian, perihal apakah Syahrul Yasin Limpo akan langsung dijemput KPK pasca tiba di Bandara Soekarno-Hatta belum diketahui kepastiannya.
“Sampai saat ini belum ada informasi,” ujar Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/10/2023).
Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta Presiden Jokowi untuk segera memerintahkan Mentan SYL pulang ke Indonesia agar bisa dipanggil dan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Peneliti LSAK, Ahmad A. Hariri mengungkapkan, KPK bisa menyurati Presiden supaya memerintahkan Mentan kembali ke Indonesia dari luar negeri untuk kemudian diperiksa.
“KPK surati Presiden, biar nanti Presiden yang memerintahkan Mentan Syahrul pulang ke Indonesia untuk diperiksa KPK,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Minggu (1/10/2023).
Hariri menilai bahwa pemeriksaan terhadap Mentan itu agar kasus dugaan korupsi di Kementan bisa terang benderang.
“Mentan harus segera dipanggil dan diperiksa untuk diklarifikasi terkait kasus di Kementan,” ujarnya.
Terlebih lagi, Hariri mengatakan, terkait temuan uang puluhan miliar rupiah yang dilakukan Tim Penyidik KPK di rumah dinas Mentan.
“Selain uang, ada juga senjata api temuannya. Jadi memang Mentan harus diklarifikasi terkait temuan-temuan itu,” katanya.
Sebelumnya, saat Mentan SYL dikabarkan sebagai tersangka korupsi dalam kasus di Kementan, ia sedang berada di Roma dalam kunjungan kerja di Roma, Italia.
“Saya mewakili pemerintah Republik Indonesia hadir dalam forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh FAO di Roma, Italia,” tulis akun Instagram @syasinlimpo dikutip, Jumat (29/9/2023).
Unggahan tersebut tercatat pada Rabu 27 September 2023. Dalam beberapa slide foto yang diunggah, tampak SYL tengah menjadi pembicara dan bersalaman dengan beberapa peserta forum pertemuan.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan penyelidikan dugaan korupsi di Kementan bersumber dari laporan masyarakat. KPK kemudian menindaklanjuti pada proses penegakan hukum.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tersebut terkait dugaan penerimaan gratifikasi, Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan. (dbs/muz)