JATENGPOS.CO.ID, – Dalam dunia pendidikan di zaman sekarang banyak anak kurang mempunyai sikap yang baik atau sopan santun.Dalam pergaulan anak sekarang berbeda dengan zaman dahulu. Sebagai contoh mau melihat televisi saja harus di kecamatan atau kelurahan bahkan tetangga yang mampu,mau telepon orang tua/teman kita harus ke wartel. Saatini, anak semakin mudah mengakses sesuatu yang diinginkan .
Melalui kemajuan Informasi Teknologi (IT) anak akan mudah mencari sesuatu seperti lihat film. Bahkan mencari informasi cukup dengan menggunakan HP yang tersambung internet dan justru kadang sampai melantur lebih jauh dalam mencari informasi.Hal tersebut seiring dengan informasi yang tidak baik dan mungkin dengan HP dengan melihat hal yang tidak baik itu akan muncul dengan sendirinya sehingga kadang disalah gunakan anak.
Kita sebagai Guru kadang berpikir mau dikemanakan pendidikan sekarang ini. Guru mau keras terhadap anak didiknya anak semakin tidak merasa takut malah semakin menjadi,maka sebagai uru harus dengan sabar membimbing anak – anak yang kurang baik. Sebenarnya anak – anak yang bermasalah disekolah kebanyakan diawali dari rumahnya. Masalah yang kompleks terjadi pada anak adalah karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya.Pendidikannya diserahkan pada sekolah. Seolah anak baik didalam sekolahnya,tanpa pernah bertanya pada sekolahan bagaimana anaknya di sekolah.
Peran orang tua dirasa belum maksimal. Sehingga perlu dibangun kerjasama yang baik. Pihak-pihak yang perlu diajak kerjasama harus memiliki niatan yang sama. Pola control orangtua juga perlu dilakukan secara maksimal. Hal tersebut untuk membentuk karakter anak atau siswa.
Orang tua merupakan pondasi pendidikan karakter anaknya,orang tua kurang kontrol terhadap anaknya sehingga anak bergaul dengan teman yang tidak baik. Selain itu,juga membentuk kelompok atau geng tertentu.Dengan adanya smartphone, dalam rumah tangga jadi kurang harmonis karena kurangnya komunikasi dari hati ke hati. Komunikasi antara orang tua dan anaknya,dimana Ibu/Bapak, anak dirumah selalu sibuk dengan HP masing –masing seolah olah yang jauh menjadi dekat yang dekat menjadi.
Di keluarga perlu dibangun kesepakatan bersama. Lebih dari itu, keluarga perlu menerapkan disiplin positif untuk anaknya. Misalnya kesepakatan untuk mengatur waktu belajar dan main smartphone. Bahkan masih banyak kesepakatan yang perlu dibangun orang tua dengan anaknya.
Untuk itu, kami sebagai guru memberikan saran terhadap orang tua agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Dengan tujuan agar anak mempunyai karakter yang baik,sopan santun,orang tua harus meluangkan waktu untuk anaknya. Saling bercerita,komunikasi bisa dengan makan bersama. Selanjutnya melakukan ibadah bersama,diberikan tanggung jawab,dilibatkan dalam pengambilan keputusa dirumah,sehingga akan tercipta keluarga yang bahagia.
OLEH: Dra. Retno Mulatsih
SMK Negeri 2 Sragen