Kircika Giatkan Belajar Genetika

UmuMar’ah, S.Pd Guru IPA SMP N 2 Puhpelem
UmuMar’ah, S.Pd Guru IPA SMP N 2 Puhpelem

JATENGPOS.CO.ID, – Sulitkah memahami materi persilangan ? Persilangan dalam materi pewarisan sifat (genetika)khsusnya persilangan dihibrid termasuk salah satu SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dalam Ujian Nasional masih dirasa sulit, sehingga daya serapnya rendah, yaitu 39,16 % secara Nasional di tahun ajaran 2016/2017. Kami selaku guru merasa tertantang untuk membantu siswa lebih aktif dan lebih mudah untuk memahami materi tersebut. Cara yang kami lakukan adalah membuat media pembelajaran  yang menarik sehingga memotivasi siswa lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Media yang kami buat berupa alat peraga yang disebut Kircika.

Kircika ( Kincir Genetika ) adalah media pembelajaran berupa alat peraga persilangan dihibrid, yang digunakan untuk memudahkan peserta didik memahami materi. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik yang dilakukan dengan sengaja dan terarah guna memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik dengan mudah. (Husni, 2004 : 43). Beberapa alasan media pembelajaran dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran yaitu : 1) memperjelas materi , 2) memberi pengalaman nyata kepada peserta didik, 3) merangsang berpikir peserta didik, 4) merangsang peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.

Baca juga:  Media Komik Solusi Menulis Teks Recount

Kircika tersusun dari model gen yang ditempel pada kincir, dan tripleks sebagai tempat menempel dan memutar kincir genetika. Model gen dan  kincir terbuat darimika berwarna yang diberi kode gen dari induk jantan dan betina. Lengan kincir digunakan untuk menempelkan kode gen yang menggambarkan gen yang dibawa oleh gaet (sel kelamin) induk jantan dan betina. Setiap papan berisi sepasang kincir yang bisa diputar pada porosnya. Tampilan kircika lebih menarik dengan warna kincir dan model gen yang bermacam-macam.

Cara penggunaan kircika yaitu dengan memutar kedua kincir secara bersamaan sampai berhenti. Posisi terakhir dari lengan kincir menentukan gen dari kedua induk yang berpasangan. Pasangan model gen tersebut menggambarkan hasil persilangan yang menentukan genotip sekaligus fenotip dari keturunan dihasilkan. Langkah tersebut diulang sampai 96 kali, sambil mengisi tabulasi pada tabel di lembar pengamatan. Setelah selesai pengamatan, kemudian peserta didik diminta untuk menghitung hasil tabulasinya dan membuat perbandingan hasil persilangan dihibrid.

iklan
Baca juga:  Bagaimanakah Hubungan SPMI dan MBS ?

Pengalaman kami ketika menggunakan kircika dalam pembelajaran, menunjukkan peserta didik lebih bersemangat dan lebih aktif. Mereka juga terlihat lebih antusias, bahkan ketika baru mencoba memutar kincirnya. Penggunaan kircika, membantu peserta didik memahami materi persilangan, misalnya ketika mereka mendapatkan gen M langsung terlihat kalau warnamya merah, gen m warnanya putih, menggambarkan fenotip dari keturunan yang didapatkan. Peserta didik tidak lagi  membayangkan fenotip dari pasangan genotip yang didapatkan, tapi bisa melihat dan menentukan langsung ketika melakukan praktikum dengan Kircika. Hal ini tentu saja membuat mereka lebih mudah memahami materi persilangan dihibrid.

Pengalaman tersebut memotivasi kami untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak penggunaan Kircika terhadap hasil belajar. Semoga keinginan kami dapat terlaksana sehingga dapat dilihat secara kuantitatif peningkatan hasil belajar untuk SKL persilangan dihibrid. Kami berharap tulisan ini juga memberi inspirasi khususnya kepada guru untuk membuat media yang lebih menarik, sehingga meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik.

Baca juga:  Pilih Teks Cerita AnakBangun Pendidikan Karakter
UmuMar’ah, S.Pd
Guru IPA SMP N 2 Puhpelem
iklan