Lulusan RPL Siap Masuki Dunia Industri

Ahmad Zaenuri, S.Kom Guru SMK Negeri 4 Kendal
Ahmad Zaenuri, S.Kom Guru SMK Negeri 4 Kendal

JATENGPOS.CO.ID- Rekayasa perangkat lunak (RPL) adalah salah satu kompetensi keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan salahsatu rumpun dari teknik komputer dan informatika. Keahlian yang dipelajari di RPL adalah bagaimana menggunakan berbagai program software aplikasi untuk membuat software aplikasi baru, diantaranya: aplikasi berbasis web, aplikasi berbasis dekstop, maupun aplikasi android. Hal terpenting yang diajarkan di RPL adalah bagaimana mengelolah berbagai macam program, menganalisis dan cara membuatnya.

Perkembangan  software aplikasi berkembang dengan cepat dan begitu dinamis. Industri pun selalu mengikuti perkembangan tersebut. Akibatnya yang menjadi persoalan adalah mampukah lulusan RPL masuk dunia industri?

Ada beberapa komponen yang harus menjadi garapan serius SMK agar lulusan RPL siap memasuki dunia industri. Komponen yang harus selalu ditingkatkan adalah : kompetensi guru, kompetensisiswa, dan sarana yang memadai. Tanpa melakukan penekanan terhadap penguatan tiga komponen tersebut maka lulusan siswa akan sulit masuk dan beradaptasi dengan dunia industri. Berikut penulis paparkan hal yang dapat ditempuh dalam melakukan penguatan terhadap tiga komponen tersebut.

Pertama Kompetensi guru, sebagaimana diketahui bersama perkembangan bahasa pemrograman sangatlah dinamis dan cepat. Hal itu tebukti dengan banyaknya bermunculan bahasa pemrograman contoh HTML dan CSS, Java Script, Jquery, PHP, Phyton, Android Studio dan lain-lain. Begitupun framework banyak variannya sebagai contoh : Bootstrap, Codeigniter, Laravel dan lain-lain. Tentunya ini harus selalu disikapi oleh guru dengan selalu mengupdate kompetensi dalam penguasaan pemrograman dan database.

iklan
Baca juga:  Peranan Permainan Terhadap Pengembangan Intelegensi Anak Tuna Grahita

Hal yang dapat ditempuh oleh SMK agar guru selalu update terhadap kompetensi pemrograman dan database adalah dengan melaksanakan/mengadakan pelatihan bagi gurusecara rutin dan terprogram, baik melalui pelatihan internal maupun pelatihan eksternal yang melibatkan dunia industri secara langsung. Selanjutnya magang guru adalah hal yang harus ditempuh agar guru mampu beradaptasi dengan dunia industri. Sehingga ketika melakukan pembelajaran akan benar-benar riil sesuai kebutuhan industri.Pembelajaran akan dapat secara efektif dan efisien  untuk mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia industri. Hal berikutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan Uji kompetensi guru secara periodik dan terencana. Hal ini dimaksudkan sebagai alat kaliberasi terhadap kompetensi guru. Dengan adanya uji kompetensi secara berkala guru akan termotivasi selalu menjaga tingkat kompetensi dan penguasaan terhadap pemrograman dan database. Dengan langkah diatas diharapkan pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan lulusan akan mencapai tingkat kompetensi yang tinggi.

Baca juga:  Video Pembelajaran Tingkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS

KeduaKompetensi Siswa, kompetensi siswa dapat dipacu dengan cara melaksanakan pembelajaran mapel produktif yaitu pemrograman dan database dengan metode menghasilkan aplikasi pemrograman. Artinya setiap siswa ditiap pelajaran pemrograman mampu membuat satu atau lebih aplikasi  pemrograman bergantung dari kemampuan guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan siswa lebih banyak memiliki kemampuan dalam pengusaan pemrograman dan database. Langkah selanjutnya membina kerjasama dengan industri yang relevan dengan kompetensi yang ada di RPL sehingga ketika melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) anak tidak putus dalam belajar pemrograman. Hal yang juga menunjang peningkatan kompetensi lulusan RPL adalah uji kompetensi siswa. Selain dengan adanya kegiatan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) di kelas XII sebagai Ujian praktik sekolah, perlu diadakan Uji Kompetensi Siswa dengan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Dengan predikat kompeten setelah lulus uji kompetensi siswa akan lebih dapat diterima di dunia industri.

Ketiga sarana yang memadai, sarana yang dimaksudkan adalah tempat praktik, alat praktik, dan sambungan internet. Laboratorium komputer sebagai tempat praktik harus didesain agar siswa nyaman dan betah berlama-lama coding disekolah. Alat praktik RPL adalan berupa komputer komputer yang ada dilaboratorium RPL harus mampu menjalankan program aplikasi yang akan dipraktikkan, artinya spesifikasi komputer harus sesuai dengan kebutuhan bukan sekedar ada komputer. Tentnya spesifikasi kebutuhan komputer akan terus mengalami update sesuai kebutuhan. Tidak kalah pentingya dari dua sarana tersebut adalah sambungan Internet. Internet yang digunakan untuk pemberlajaran di Laboratorium RPL harus benar-benar dihitung kapasitas dan kebutuhan untuk pembelajaran. Sehingga siswa tidak ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Pentingnya sambungan internet di RPL digunakan antara lain : download program, library, upload dan download data, pengujian jaringan, dan lain-lain.

Baca juga:  Perbedaan Model PBL Berbasis Potensi Lokal Terhadap Literasi Sains

Sebagai kesimpulan jika SMK memperhatikan dan fokus secara komperhensif terhadap peningkatan tiga komponen yaitu kompetensi guru, kompetensi siswa, dan sarana yang memadai. Maka kompetensi siswa akan dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan industri. Dan siswa llulusan RPL akan siap memasuki dunia industri.

Ahmad Zaenuri, S.Kom
Guru SMK Negeri 4 Kendal
iklan