Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Menara Hanoi

Lilis Suryaningsih, S.Pd.SD

Pembelajaran matematika perlu dikembangkan pendekatan bermakna yang menggambarkan konsep dan keterampilan dasar mengajar matematika dengan situasi sosial. Inti pendekatan itu adalah kesadaran adanya keterkaitan antara tujuan sosial dan matematis dari matematika. Tujuan sosial dari belajar dan mengajar matematika adalah penggunaan pengetahuan dan keterampilan matematika dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat matematika itu membumi dan tidak mengawang-awang. Peserta didik perlu diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep matematis di bawah bimbingan guru sehingga pembelajaran berfokus pada peserta didik. Pelatihan belajar mandiri ini mempunyai keuntungan dan manfaat bagi siswa untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan materi yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.

            Umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengetahui materi yang sudah dikuasai dan kelemahan-kelemahan  yang dialami siswa sebagai bahan koreksi atau perbaikan. Berdasar hal tersebut maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Hasil belajar  siswa SD Negeri 1 Tanjungtirta Punggelan yang diukur melalui tes formatif, diperoleh hasil dari 20 siswa kelas IV hanya 5 siswa saja yang diatas KKM  70.  Rata-rata 55 dan masih terdapat 15 siswa yang perlu mendapatkan perhatian agar mencapai tuntas belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) dengan melakukan permainan ‘Menara Hanoi’ sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV SD Negeri 1 Tanjungtirta Punggelan . Perbaikan pembelajaran difokuskan pada metode mengajar dan media permainan. Diharapkan pembelajaran materi bilangan dengan menggunakan metode dan media tersebut hasil belajar siswa menjadi optimal.

Baca juga:  Teknik Pemodelan Tingkatkan Keterampilan Menulis Teks Persuasi

            Permainan Menara Hanoi, menurut Edouard Lucas ( Matematikawan Perancis, 1945) Menara Hanoi merupakan permainan sebuah puzzle populer yang terdiri dari tiga buah tiang dan tiga buah biji hanoi atau disk. Tujuan dari permainan ini adalah memindahkan semua disk dari satu tiang ke tiang lainnya dengan langkah sedikit mungkin serta tidak ada susunan disk yang berubah yaitu disk yang kecil tidak boleh berada dibawah disk yang berukuran lebih besar.  Menurut Wilbar Schramm (Hernawan, dkk. 2008:11:18), mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan menurut Miarso (dalam edit Hernawan,dkk. 2008:11:18) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan anak didik seehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Baca juga:  BATIK Untuk Membentuk Generasi Unggul

            Langkah pertama penulis mengucap salam, mengkondisikan kelas .dengan mengabsen siswa serta mempersiapkan media yang telah ada didalam kelas,  membagi kelompok menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 5 siswa serta menunjuk satu siswa setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan satu siswa menjadi juru bicara yang nantinya bertugas mempresentasikan/mempraktekan hasil kerja kelompoknya. Langkah kedua penulis menjelaskan pengertian bilangan. Setelah menjelaskan materi, setiap kelompok diperbolehkan memindahkan sebanyak satu disk setiap kali melangkah. Setiap disk dapat dipindahkan setiap waktu dari satu tiang ke tiang lainnya selama disk tersebut tidak berada diatas disk yang lebih kecil. Setiap kelompok yang dapat memindahkan semua disk dengan langkah sedikit mungkin serta tidak ada susunan disk yang berubah, maka dialah pemenangnya.

iklan
Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar dengan Kolaborasi

      Dengan permainan ‘Menara Hanoi’ pada materi bilangan bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi  bilangan dengan indikator mengurutkan bilangan.  Ketuntasan belajar, peningkatan disiplin, berpartisipasi aktif, dan interaksi aktif peserta didik sesuai materi bilangan, kerja kelompok, tanya jawab, dapat tercapai dengan baik.

 

Oleh.

Lilis Suryaningsih, S.Pd.SD

Guru SD Negeri 1 Tanjungtirta Punggelan Banjarnegara

iklan