JATENGPOS.CO.ID, –Terdapat empat keterampilan berbahasa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbahasa tersebut memilki keterkaitan yang erat. Kegiatan tersebut dapat menjadi fokus pembelajaran. Berdasarkan aktivitas penggunaannya, keterampilan menyimak dan membaca tergolong keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif sedangkan keterampilan menulis dan berbicara termasuk keterampilan yang bersifat produktif.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang memerlukan keterampilan. Menulis memiliki kedudukan yang sangat penting untuk melatih kecerdasan berpikir dan menunjang hasil belajar. Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat berdiri sendiri selalu terkait dengan kegiatan yang lain. Menurut Atarsemi (2007:14) menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang- lambang tulisan.
Keterampilan menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan siswa, karena melalui sebuah tulisan dapat menuliskan atau menurunkan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahaminya. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan- kesatuan ekspresi bahasa yang mana dengan menulis siswa dapat mengungkapkan ide atau perasaannya kepada orang lain. Namun demikian, kegiatan menulis ini merupakan salah satu kegiatan yang paling jarang dilakukan oleh siswa karena siswa merasa kurang terlatih. Keterampilan menulis ini akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Salah satu keterampilan menulis adalah menulis puisi. Puisi adalah karya sastra yang paling tua. Puisi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan dengan jenis karya sastra yang lain. Dalam pembuatannya puisi diperlukan konsentrasi yang kuat serta mengkonsentrasikan segala kekuatan bahasa dan gagasannya untuk melahirkan puisi.
Utami (dalam Kartini, 2011:2) mengemukakan bahwa salah satu materi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dianggap sulit oleh siswa adalah puisi, mulai dari menganalisa puisi, memaknai puisi, membaca puisi hingga menulis puisi. Sementara itu, Nurgiyantoro (2005:312) berpendapat bahwa puisi adalah genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan aspek kebahasaan sehingga tidak slah jika puisi adalah bahasa yang tersaring penggunaannya.
Menulis puisi adalah pengungkapan perasaan, gagasan atau ide terhadap sesuatu yang dialami, dirasakan, didengar, dan dilihat. Semuanya dituangkan secara tertulis dalam bentuk puisi dengan mempertimbangkan aspek keindahan bahasa. Â Dalam menulis puisi terdapat pesan moral yang mempunyai hikmah dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan daya apresiasi siswa dan meningkatkan penghayatannya terhadap nilai- nilai seni yang terkandung dalam karya tersebut.
Pembelajaran menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Banyak siswa beranggapan bahwa menulis puisi adalah kegiatan yang sulit, yang sangat memerlukan keterampilan khusus. Hal ini dikarenakan menulis puisi memerlukan potensi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Adapun yang dianggap penghambat bagi siswa sebagai penulis pemula antara lain kesulitan dalam mencari inspirasi untuk menentukan tema, diksi, pengimajian, gaya bahasa dan rima. Beberapa siswa kurang percaya diri untuk menulis, bahkan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi. Maka dari itu perlu untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran menulis puisi agar siswa dapat terampil dalam menulis puisi.
Media pembelajaran merupakan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk membangkitkan dan merangsang pikiran. Media adalah segala sesuatu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga mendorong siswa terjadinya proses pembelajaran siswa. Salah satu media yang media yang tepat untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa adalah dengan media lagu.
Media lagu menjadi salah catu cara untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Menurut Gustiani (2006:32) media lagu merupakan suatu media audio yang berisi alunan syair untuk merangsang daya pikir siswa agar mampu menuangkan ide, gagasan, dalam bentuk tulisan. Dengan memanfaatkan media lagu siswa dapat berimajinasi dan menuangkan ide, selain itu dengan media lagu siswa dipengaruhi melalui penggunaan syair- syair dalam lagu tersebut, sehingga siswa terinspirasi untuk berimajinasi menuangkan ide atau gagasannya secara sistematis.
Dengan menggunakan media lagu siswa akan lebih mudah untuk menentukan topik, dapat dengan mudah menemukan pilihan kata yang tepat dan sesuai, siswa lebih mudah berimajinasi, serta mudah mengembangkan kata- kata yang menarik untuk dipahami. Dengan begitu siswa lebih mudah menulis puisi .
Lis Haryanti,S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
SMP Negeri 3 Pagentan, Banjarnegara