Keberhasilan dalam melaksanakan tugas mengajar tentu menjadi harapan semua guru. Terkait dari persoalan tersebut guru menyadari sepenuhnya akan masalah-masalah yang selalu muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Seringkali guru risau bahkan kadang merasa putus asa menghadapi kenyataan yang dijumpai. Gambaran ideal tentang siswa yang cerdas, mandiri dan aktif serta hasil yang memuaskan dalam setiap tes jarang sekali terjadi. Kenyataan yang dijumpai malah sebaliknya, siswa pasif dalam pertanyaan, suasana terasa kurang tepat untuk belajar, hasil belajar yang dicapai rendah, bahkan mungkin sarana dan prasarana tidak mendukung dan masih banyak lagi.
Salah satu indikator pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mampu menguasai materi pelajaran. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran selama ini dituangkan dalam bentuk nilai. Rendah tingginya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan minat belajar siswa terbukti dari hasil perolehan ulangan .
Demikian halnya yang guru alami ketika menyampaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi pesawat sederhana. Selama proses pembelajaran terasa kurang begitu menarik, keaktifan siswa sangat kurang. Peneliti merasakan sekali bahwa seolah-olah siswa hanya mendengar cerita dari peneliti semata, tanpa mendapatkan informasi dari lain.
                       Ada beberapa metode yang lazim digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengatahuan Alam, antara lain adalah metode diskusi, demonstrasi dan percobaan . dimana masing-masing metode mempunyai suatu karakteristik dan kelebihan atau kekurangan. Tidak ada suatu metode yang paling baik, tetapi penggunaan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Pendekatan khusus dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah pendekatan ketrampilan proses yaitu seluruh ketrampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip–prinsip, hukum–hukum, keterampilan fisik maupun keterampilan sosial. (Nuryani dan Andrian Rustam, 1997)
Menurut A.J. Romiszowski (1981:217) hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi, dan hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu pengetahuan tentang fakta, pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan tentang konsep, dan pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu keterampilan untuk berpikir, keterampilan untuk bertindak, keterampilan bersikap dan keterampilan berinteraksi.
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak, dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu bahan pelajaran baru. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya.
Metode eksperimen sebagai salah satu metode pembelajaran adalah suatu cara penyajian bahan pembelajaran dengan mencoba mengerjakan sesuatu serta mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu proses percobaan. Menurut Winarno Surakhmad (1984) dengan metode eksperimen dapat diketahui dan dijawab pertanyaan diantaranya Bagaimana cara mengerjakannya ? Cara manakah yang paling baik ? Apa yang akan terjadi dengan reaksi itu ? Metode eksperimen wajar digunakan jika siswa ingin mengetahui suatu hal secara lebih dalam dan rinci melalui pengamatan, pengumpulan data, percobaan, dan analis.
Disamping Richard Suchman (1962) akan memiliki motivasi alamiah untuk meneliti atau berinkuri. Dan dalam penelitian membutuhkan partisipasi aktif dari anak didik untuk meneliti sendiri secara ilmiah masalah yang dihadapi. Dari pendapat beberapa pakar diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara mandiri.
Sebagimana kita tahu bahwa anak usia SD, mereka memiliki kemampuan berpikir konkrit. Pada usia ini, anak berada pada tahap operasional konkrit (Teori Piaget). Berkaitan dengan hal tersebut, pada materi pesawat sederhana, guru mencoba menggunakan metode eksperimen dengan harapan prestasi belajar siswa akan lebih maksimal sesuai harapan,
MUSTOFA, S.Pd.SD
SD NEGERI 1 PETUGURAN
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Â