GROBOGAN – Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumberday manusia yang berkualitas. Upaya peningkatan kualitas manusia ditujukan untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang akan melaksanakan pembangunan di masa mendatang, Melalui pendidikanlah dapat ditingkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran guru sangatlah penting karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa sebagai calon kader-kader bangsa. Maka dituntut adanya system pendidikan dan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar tiap mata pelajaran sehingga tercipta situasi belajar yang efektif efisien dan menarik setiap siswa agar selalu aktif dalam proses pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran wajib di tiap jenjang pendidikan merupakan Ilmu yang bertujuan mengkaji kehidupan masyarakat dari berbagai aspek dan berbagai pengetahuan, Sapriya (2009;201) menyebutkan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya b. Memiliki kemampuan dasar untuk berrpikir logis dan kritis, rasa ingintahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi global dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global
Berkaitan dengan tujuan IPS tadi maka salah satu upaya mewujudkan kemampuan berkomunikasi dan berkompetisi secara sehat dalam kehidupan sehari-hari maka metode Problem Based Learning (PBL) sangat cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran materi IPS. Problem Based Learning merupakan proses pembelajaran yang titik awal pembelajarannya didasarkan pada masalah dalam kehidupan nyata dan kemudian dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sendiri.
Problem Based Learning tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak banyaknya kepada siswa, akan tetapi dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektualnya dan belajar berperan sebagai orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau dengan simulasi agar tumbuh kemandirian.
Kegiatan pembelajaran dengan model PBL dimulai dengan adanya masalah yang dapat dimunculkan oleh guru ataupun oleh siswa sendiri. Kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang masalah tersebut dan apa yang perlu mereka ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Pengeahuan tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku pelajaran, buku referensi lain, majalah, koran, internet ataupen berita berita di televisi. Siswa dapat memilih masalah yang di anggap menarik dan up to date untuk dipecahkan sehingga ada semangat untuk belajar menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial ada banyak materi yang menarik yang sangat sesuai menggunakan model PBL. Sebagai contoh materi Kelangkaan.Materi ini sangat menarik dan familiar dan juga berhubungan dengan kepentingan orang banyak termasuk siswa. Siswa dapat di tantang untuk menyebutkan masalah apa saja yang berkaitan dengan isu kelangkaan. Mengapa terjadi kelangkaan, apa saja yang bisa mengalami kelangkaan, apa dampak kelangkaan, dan bagaimana upaya untuk mengatasi kelangkaan. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil agar lebih efektif.
Karena masalah Kelangkaan ini nyata dan sering terjadi di sekitar lingkungan siswa maka diharapkan akan tumbuh minat yang tinggi bagi setiap siswa untuk ikut berperan aktif dalam pembelajaran kelompok dalam upaya mencari solusi pemecahan masalah tersebut. Siswa mulai dirangsang untuk berpikir tingkat tinggi dalam upaya menggali ketrampilan mereka mencari pemecahan masalah kelangkaan.
Dengan penggunaan model PBL diharapkan tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) akan dapat tercapai. Siswa akan mulai belajar mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, akan mulai belajar berpikir kritis dan logis sesuai perkembangannya dan mulai memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah yang ada di sekitarnya . Harapan akhirnya adalah mereka akan mampu menjadi individu yang nantinya akan mampu menghadapi setiap permasalahan yang di temui dan mampu mencari solusinya dengan tepat, cepat dan cerdas.
Dwi Sunaryati, S.Pd
Guru SMPN 1 Penawangan, Kab. Grobogan