Paguyuban Warga Bernama ‘Sugeng’ Wadahi 4.000 Anggota Lintas Kota

PERINGATAN : Paguyuban Sugeng memperingati HUT ke 16 di kota Solo. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Menjadi wadah persaudaraan Paguyuban Sugeng atau paguyuban dari orang yang bernama Sugeng, kian eksis di usia ke 16 tahun ini. Kali ini peringatan HUT dirayakan dengan sederhana namun berkesan, di kota Solo, Sabtu – Minggu (7-8/12).

Ketua umum Paguyuban Sugeng, Sugeng Suratno mengatakan selain syukuran, juga digelar aksi baksos air bersih, santunan dhuafa, pelatihan UMKM barista hingga kirab parade kontingen Sugeng di CFD.

“Kami berharap paguyuban ini bisa memberi manfaat lebih, tidak sekadar persaudaraan namun juga memberi manfaat sosial ekonomi,” ungkap Sugeng Suratno, disela syukuran di Pendapi Gede Balaikota Solo, Sabtu (7/12).

Sekitar 250 anggota Paguyuban Sugeng dari berbagai kota di Indonesia hadir, seperti Banten, Banyuwangi, Batam, NTB dan lainnya. Acara syukuran menjadi ajang temu kangen, dengan masing-masing daerah menampilkan kesenian daerah.


Baca juga:  Agustina Wilujeng Blusukan Harga Beras, Ini Hasilnya...

Yang spesial, ada anggota suami istri yang masing-masing bernama Sugeng. Mereka dipertemukan di Paguyuban Sugeng. Yakni Sugeng Kasiono (50) Yustina Sugeng Rahayu (57) dari Kediri Jatim.

“Kami dipertemukan di Paguyuban Sugeng, awalnya cuma kenal di media sosial paguyuban mulai tahun 2012, waktu itu istri saya masih jadi TKI di Hongkong, sempat ketemu saat pulang. Tapi kami baru menikah 2022 kemarin,” ungkap Sugeng Kasiono didampingi sang istri.

Tidak hanya pasutri ini saja, ada juga anggota Sugeng perempuan, artinya nama sugeng tidak hanya untuk laki laki tapi juga perempuan.

Kegiatan dilanjutkan pada Minggu (8/12) dengan aksi parade atau kirab Paguyuban Sugeng di CFD Slamet Riyadi mulai dari perempatan Nonongan hingga Gladag.

Baca juga:  Seusai Aksi Bom Medan, Polresta Surakarta Perketat Pengamanan

“Kirab ini sebagai ajang sosialisasi sekaligus eksistensi keberadaan Paguyuban Sugeng di Indonesia, dan aksi ini efektif sekali, ada warga yang tertarik ikut bergabung masuk paguyuban. Mungkin nanti anggota kita nambah jadi 4.000 an,” ungkap Sugeng Suranto.

Kenapa di kota Solo? Karena Solo menjadi kota yang ikut membidani lahirnya Paguyuban Sugeng. Sejumlah tokoh di Solo pun sangat mendukung seperti Sugeng AR juga Sugeng Riyanto anggota DPRD Kota Surakarta dan Pemkot Solo yang juga mendukung sejumlah fasilitas.

Kemeriahan kegiatan Paguyuban Sugeng juga mendukung wisata di Kota Solo, karena rombongan juga disajikan menu Sego Liwet khas Solo, diajak wisata belanja di Batik Kauman dan Klewer.

Baca juga:  Ungguli ITB, UMS Berjaya di UBM 2017

“Event ini diadakan rutin tiap tahun dengan berpindah kota, kami ingin menyambangi seluruh kota di Indonesia karena ternyata nama Sugeng tidak hanya di Jawa saja, seluruh Nusantara hingga Malaysia pun ada,” pungkas Sugeng Suranto. (dea/rit)