Anak Tunarungu pada umumnya normal atau rata-rata, tetapi karena perkembangan intelegensi sangat dipengaruhi oleh perkembangan bahasa maka anak tunarungu akan menampakkan intelegensi yang rendah disebabkan oleh kesulitan memahami bahasa. Penguasaan kosakata dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan media visual yang menarik akan membuat anak tunarungu mudah dalam mengingat kosakata yang baru diberikan maupun mengingat kembali kosakata yang mungkin sudah dimiliki anak tersebut.
Kosakata yang dimiliki anak tunarungu mengenai energi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-harinya tergolong rendah dan sedikit, serta anak tunarungu memiliki pemahaman informasi mengenai energi yang kurang. Kenampakan dari rendahnya penguasaan kosakata seperti belum mampu menguasai kosakata yang meliputi kata benda pada materi energi. Pembelajaran dalam mengenalkan kosakata sebagian besar berasal dari pembelajaran guru, hal ini mengakibatkan proses pembelajaran kurang menyenangkan dan anak tunarungu kurang termotivasi untuk belajar. Pengoptimalan media sekitar sekolah belum efektif terlihat bahwa belum digunakannya media pembelajaran sederhana, kreatif, dan inovatif dalam meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu. Media pembelajaran kosakata hanya berbentuk gambar yang ditempel di dinding kelas yaitu gambar dan tulisan tanpa ada suatu pembelajaran yang mengaya dan mengembangkan kosakata anak tunarungu.
Penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis visual tiga dimensi memungkinkan anak tunarungu belajar kosakata lebih cepat. Dalam meningkatkan kosakata anak tunarungu diperlukan media pembelajaran yang tepat dalam menguasai atau menambah kosakata. Media yang baik digunakan untuk anak tunarungu adalah dalam bentuk media visual dengan membuat ketertarikan siswa tunarungu.
Media Pop Up Science Book menjadi salah satu media alternatif untuk pembelajaran IPA anak tunarungu. Pop Up Science Book adalah suatu buku yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat digerakan dan membuat efek timbul apabila buku tersebut dibuka, media ini sangat cocok ditujukan untuk anak-anak. Media ini membuat anak tertarik karena bentuknya yang unik dan didalamnya dapat berupa story ilmiah berupa dengan tema energi. Cerita merupakan pelengkap dari buku tersebut. Pada kata-kata benda yang berkaitan energi akan dibuat Pop Up sehingga siswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung dan mendapatkan gambaran tentang gambar yang muncul pada media Pop Up Science Book karena dari bentuknya yang lebih nyata.
Media Pop Up Science Book dapat memberikan manfaat bagi anak tunarungu yaitu: (1) meningkatkan atau memperbanyak kosakata dalam hal ini kosakata tentang energi dan benda-benda yang terdapat energi, (2) memperkuat daya ingat anak tunarungu mengenai kosakata yang didapatkan dalam Pop Up Science Book, (3) melatih dan membiasakan otak untuk memahami cerita dalam Pop Up Science Book, (4) mengingat kata-kata yang diperoleh.
Berdasarkan teori belajar kognitif yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan yang dimiliki anak. Penerapan media Pop Up Science Book pada pembelajaran ini mengacu pada teori kognitif (piaget) di mana terdapat tahapan perkembangan kognitif operasional konkret (6-12 th), pada tahap ini perilaku anak adalah ide berdasarkan pemikiran, dan membatasi pemikiran pada benda-benda dan kejadian yang akrab. Media Pop Up Science Book memberikan penerapan untuk anak dalam membentuk kata yang memiliki makna dalam bentuk visual.
Media Pop Up Science Book dilengkapi petunjuk praktis dalam penggunaan mempermudah guru dalam mengenalkan kosakata, Memberikan pengalaman belajar yang baru kepada anak tunarungu, Membangun motivasi belajar anak tunarungu, Cakupan materi lebih luas terdiri atas kata benda tentang energi yang berada di lingkungan anak karena dapat digambarkan dalam media Pop Up Science Book, Mempermudah siswa dalam belajar kosakata. Penambahan Kosakata dapat dilakukan ketika hasil yang diperoleh menunjukan ada kata benda berkaitan energi yang anak belum mengerti secara keseluruhan akan diberikan pengertian dalam mengartikan dan mendeskripsikan kata benda melalui pengucapan dan pendeskripsian dari guru. Materi dalam bahan ajar ini diberikan dengan melihat kebutuhan anak yang lebih mengutamakan indera penglihatannya. Bahan ajar Pop Up Science Book diberikan dengan gambar-gambar yang berdimensi dengan tema energi.
Maka penerapan media Pop Up Science Book dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan siswa akan termotivasi untuk belajar karena media Pop Up Science Book merupakan media yang unik dan menarik, cocok bagi siswa untuk memunculkan kata- kata yang baru dalam penguasaan kosakata. Dengan demikian pembelajaran materi tentang energi dalam mata pelajaran IPA dapat tercapai paling tidak sama dengan KKM atau melebihi KKM*
Hariyanti, S.Pd
Guru SLB Negeri Brebes